Intinya jangan lupa hargai orang lain dan tetap bijak menggunakan media sosial ya Kawula Muda!
Beberapa bulan lalu, Microsoft sempat menggelar sebuah survei yang hasilnya menunjukan bahwa netizen Indonesia merupakan netizen yang paling tidak sopan di dunia. Karena hasil survei ini, banyak orang Indonesia berbondong-bondong meminta Microsoft untuk menarik hasil survei tersebut lewat kolom komentar di Instagram Microsoft.
Tidak lama berselang, netizen Indonesia kembali membuat kontroversi dengan berkomentar jahat pada kolom komentar akun pasangan gay Thailand yang baru saja mengunggah kabar pernikahan mereka di Facebook yang dilengkapi dengan foto-foto pernikahan.
Entah apa yang membuat netizen Indonesia ramai di kolom komentar Facebook pasangan gay tersebut, bahkan sampai menuai konflik dengan warga Thailand. Netizen Indonesia banyak berkomentar perihal perilaku LGBT tidak diperbolehkan oleh agama dan perbuatan menikah dengan sesama jenis merupakan dosa besar. Selain komentar menggurui, tidak sedikit netizen yang berkomentar dengan mendoakan agar pasangan gay Thailand tersebut mendapat celaka bahkan sampai mengancam mau membunuh mereka.
Hal ini ramai dan mendapat perhatian khusus dari masyarakat Thailand, hingga pemilik akun pasangan pengantin gay Thailand yang bernama Suriya Koedsang, membawa kasus ujaran kebencian ini ke ranah hukum.
Melansir dari Kompas.com, Suriya menempuh jalur hukum dengan melaporkan peristiwa ini ke Ronnarong Kaepetch dari Network of Campaigning for Justice.
Persoalan masih berlanjut hingga pada hari Rabu (14/04/21) kemarin muncul tagar #indonesiasaysorryforthailand berisi komentar masyarakat Indonesia yang kecewa perihal adanya komentar jahat di laman Facebook Suriya, serta edukasi tentang tidak perlunya berkomentar buruk perihal budaya dan latar yang berbeda.
Atas kejadian ini, tersirat kabar warga Thailand yang menolak masyarakat Indonesia untuk datang ke negara mereka, tidak hanya itu, pagi ini sudah ada satu akun tiktok menceritakan pengalaman sanak saudaranya yang harus kembali ke Indonesia dan tidak bisa dipekerjakan lagi di Thailand diduga akibat dari persoalan ini.
Walaupun hal tersebut masih kabar yang beredar diantara warganet dan belum teruji betul kebenarannya, ini bisa menjadi refleksi bagi masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dan tidak mencampuri urusan orang lain apalagi di sosial media.