Kawula Muda, lo tim pindah ke ibu kota baru atau bakal stay di Jakarta nih?
Kondisi permukaan tanah di Jakarta memang terus menurun dan berbanding terbalik dengan kondisi permukaan air laut yang terus naik. Salah satu pengaruh terbesar akan kejadian ini adalah kondisi perubahan iklim yang semakin parah dari tahun ke tahun.
Sebuah riset dari jurnal Nature Climate Change mengatakan akan terjadi peningkatan permukaan air laut yang ekstrem pada kota-kota besar yang terletak di pesisir pulau. Kota Jakarta dan New Orleans disebut menjadi dua kota yang mengalami kenaikan permukaan laut sangat cepat.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan turunnya permukaan tanah di Jakarta, seperti pengambilan air tanah secara besar-besaran, ekstraksi minyak dan gas, penambangan pasir, dan maraknya pembangunan di sekitar pesisir pantai. Kondisi menurunnya permukaan tanah tidak serta merta langsung terjadi dalam semalam karena hal ini merupakan buntut dari kegiatan yang berkepanjangan.
Dengan menurunnya permukaan tanah dan naiknya permukaan laut bisa menyebabkan rusaknya lahan pertanian, banjir rob yang meluas, hilangnya wilayah pesisir hingga risiko terburuk dengan tenggelam nya suatu wilayah.
Jika hal ini dibiarkan tanpa ada penanganan yang berarti, Menurut Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Robert Delinom yang dikutip dari CNN Indonesia, Jakarta bisa saja tenggelam pada tahun 2050.
Menurut penelitian LIPI permukaan tanah Jakarta mengalami penurunan 5 sampai 15 sentimeter dari tahun 2000 sampai 2005. Menilik dari permasalahan ini, pembangunan kota Jakarta agaknya harus diubah dengan memperbanyak wilayah terbuka hijau dan daerah resapan air.