Kawula Muda, Kim Kardashian siap memberikan bantuan buat perawatan korban penembakan peluru karet dalam aksi demo di Amerika Serikat.
Pesohor dari Amerika Serikat, Kim Kardashian West, menunjukkan kepedulian terhadap seorang perempuan muda yang terkena peluru karet saat melakukan protes terkait kematian George Floyd.
Dia menawarkan pembiayaan medis untuk sang korban jika membutuhkan. Tawaran ini dia bagikan lewat Instagram Story @kimkardashian, Senin (1/6/2020).
Dalam unggahannya, Kim juga membagikan foto sang gadis yang mata dan wajahnya mengalami kerusakan permanen akibat terkena peluru karet.
“Ini memilukan dan sangat menganggu. Adakah yang tahu bagaimana cara saya mendapatkan kontak dia? Saya senang jika dapat membantunya untuk perawatan medis jika memang dia membutuhkan,” tulis Kim.
Pertanyaan Kim langsung dijawab para penggemarnya. Mereka menunjuk akun instagram @shannynsharys dan akun twitter, @shannynsharyse sebagai gadis yang jadi korban penembakan polisi.
Pemilik akun yang bernama Steve Rogers itu juga sempat membagikan foto dirinya saat di rumah sakit. Foto kedua dalam unggahannya yang kemudian dibagikan Kim dalam akunnya.
“Saya melakukan protes malam ini. Saya merekam semua ketika saya terkena peluru karet. Ini hasilnya,” tulis Rogers dalam unggahannya pada 30 Mei 2002.
Ketika tahu tentang rencana Kim, dia lalu mengunggah ulang fotonya, sekaligus mengklarifikasi siapa dirinya. Sebelumnya, fotonya beredar dengan tulisan bahwa dia seorang gadis yang masih duduk di bangku sekolah dan berasal dari Minneapolis.
“Hi semua! Saya sebenarnya dari Louisville, Kentucky, dan usia saya 23 tahun! Terima kasih atas dukungan kalian yang tiada henti,” tulisnya.
Selain membantu sang gadis, selebriti berusia 39 tahun itu juga ikut dalam gerakan Black Lives Matter. Dia mengeluarkan suara setelah Floyd tewas kehabisan napas karena diinjak polisi Minneapolis yang tak bertanggung jawab, Derek Chauvin, pekan lalu.
“Meski saya tidak pernah tahu rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami, atau bagaimana rasanya bertahan hidup di dunia yang penuh rasisme sistematik, saya tahu saya bisa menggunakan suara saya untuk memperkuat suara lain yang lama terpendam,” tulis Kim.