Kalo nggak diganti, bakal ada hukumannya, Kawula Muda!
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengancam warganya untuk mengganti nama dengan nuansa patriotik. Adapun bagi warga yang tidak mengganti nama hingga akhir tahun ini harus membayar denda atau bahkan dikenai hukuman lainnya.
Kim Jong Un mencontohkan nama seperti Chong Il (senjata) Chung Sim (kesetiaan), Pok Il (bom) and Ui Song (satellite). Nama yang memiliki konsonan tersebut dianggap ‘lebih patriotik’.
Adapun alasan aturan penggantian nama tersebut adalah mulai populernya nama ala Korea Selatan. Hal itu didukung oleh mulai terbukanya informasi di Korea Utara sehingga nama militer mulai ditinggalkan.
Kini, banyak orang tua yang menamai anak mereka dengan konsonan yang lebih lembut. Beberapa nama Korea Selatan yang dimaksud yakni A Ri (yang tercinta), So Ra (cangkang keong), hingga Su Mi (sangat cantik).
Mengutip Daily Star, Kim Jong Un menyatakan populernya nama tersebut mencoreng budaya ‘tinggi’ Korea Utara. Sementara itu, penamaan populer ala Korea Selatan disebut seakan menjiplak budaya Barat yang merosot.
Terkait aturan tersebut, beberapa warga Korea Utara sesungguhnya menyatakan keberatan. “Para warga mengeluhkan pihak pemerintah memaksa warga mengganti nama mereka berdasarkan standar yang ditetapkan negara,” tutur seorang warga Korea Utara anonim seperti dikutip dari Radio Free Asia.
Sementara itu, perintah untuk mengganti nama telah diteken sejak Oktober lalu. Walau banyak orang tua yang mengaku keberatan untuk mengganti nama anak mereka, pemerintah tetap melaksanakan aturan tersebut hingga mengancam dengan hukuman.
Ini bukan pertama kalinya persoalan nama menjadi aturan di Korea Utara. Sebelumnya, Kim Jong Un telah melarang penggunaan nama Kim Jong Un untuk warga Korea Utara sejak 2011. Tahun tersebut merupakan tahun pertama pemimpin Korea Utara tersebut mulai berkuasa.
Sementara itu, untuk warga yang telah memiliki nama tersebut, Kim Jong Un turut memaksa penggantian nama sang warga. Ia pun memerintahkan revisi identitas warga hingga dokumen resmi mereka yang memiliki nama Kim Jong Un.
Lebih lanjut, ini juga bukan pertama kalinya budaya ala Korea Selatan dikecam oleh pemimpin tersebut. Pada 2021 lalu, Kim Jong Un juga menuding K-Pop sebagai perusak generasi muda di negaranya. Ia pun memberikan julukan 'kanker ganas' untuk film, drama, hingga video ala Korea Selatan.