Kemendikbud Resmi Hapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA, Ini Alasannya!

Kawula Muda, Setuju ga dengan kebijakan baru ini?

Ilustrasi jurusan di SMA resmi dihapus oleh Kemendikbud (Medcom)
Thu, 18 Jul 2024


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah resmi menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dari semua SMA di Indonesia. 

Penghapusan ini akan diterapkan secara nasional mulai tahun ajaran 2024/2025, Kawula Muda.

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang telah diperkenalkan secara bertahap sejak tahun 2021.

"Pada tahun ajaran 2022, sekitar setengah dari satuan pendidikan telah menerapkan Kurikulum Merdeka," ujarnya seperti dilaporkan oleh Tirto pada Kamis (18/7/2024).

"Pada tahun ajaran 2024 saat ini, penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90 persen hingga 95 persen untuk SD, SMP, dan SMA/SMK," tambahnya.

Anindito Aditomo menyatakan penghapusan jurusan di SMA (kabarindo)

Anindoto kemudian memberikan penjelasan tentang konsep di balik penghapusan jurusan tersebut. 

Siswa di kelas 11 dan 12 SMA dengan Kurikulum Merdeka akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka, serta tujuan mereka untuk melanjutkan pendidikan atau karier.

Anindito juga menekankan bahwa banyak siswa cenderung memilih jurusan IPA saat pilihan jurusan dilakukan.

Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi siswa di antara jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. 

Banyak siswa dari jurusan IPA memilih program studi yang biasanya dipilih oleh siswa dari jurusan IPS dan Bahasa, sehingga mengurangi jumlah kuota yang tersedia untuk siswa dari kedua jurusan ini.

"Dengan Kurikulum Merdeka, semua lulusan SMA dan SMK dapat mengajukan pendaftaran ke semua program studi melalui tes, tanpa batasan dari jurusan SMA/SMK mereka," ucapnya.

Dia juga menambahkan bahwa penghapusan jurusan di SMA akan menghilangkan diskriminasi terhadap siswa yang memilih jurusan non-IPA saat seleksi nasional mahasiswa baru.

Kurikulum Merdeka untuk SMA adalah pendekatan belajar-mengajar yang lebih fleksibel dengan penekanan pada esensi materi, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. 

Ini juga diterapkan di semua tingkatan pendidikan, dari PAUD hingga SMK, sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe.

Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan mereka, sementara guru memiliki fleksibilitas dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.

Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.

Berita Lainnya