Kawula Muda, apa pendapat lo tentang kasus Canon, nih?
Kawula Muda, kematian anjing bernama Canon kian menyita perhatian publik, tak terkecuali para selebritas seperti Sherina Munaf, Davina Veronica, hingga Manohara.
Mereka begitu menyayangkan perlakuan Satpol PP yang memperlakukan Canon secara tidak layak.
Pemilik anjing tersebut pun ikut mengunggah kumpulan foto dan video Canon saat petugas Satpol PP mencoba memindahkan Canon dari Kimo Resort, Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Kasus ini pun berujung viral, lantaran Canon tiba-tiba mati saat proses pemindahan yang dilakukan pihak terkait.
Melalui Instagram @rosayeoh, pemilik anjing itu bercerita bahwa Canon adalah anjing yang baik. Namun, Canon diperlakukan secara tidak adil. Pun ia telah mengatakan kepada pihak berwajib bahwa dirinya meminta waktu beberapa hari untuk menjemput Canon dan Coco (anjing lainnya) untuk dibawa ke Medan.
"Canon mati kehabisan nafas, karena dia dimasukkan ke dalam keranjang sayur, ditutup pake kayu, lalu dbungkus pakai terpal dan dilakban keliling, dibawa naik boat berjam-jam dari Pulau Panjang ke iIbukota Kabupaten Singkil. Cuaca hari itu cerah dan panas. Canon mati karena ga bisa nafas, BUKAN mati stress," tulis @rosayeoh.
Sementara itu, melansir detikcom, Ketua Satpol PP memberikan klarifikasi terkait viralnya unggahan tersebut. "Masyarakat udah risi itu, udah banyak lapor ke kami, Dinas Pariwisata, dan camat melapor juga. Makanya kita bawa ke Singkil supaya tidak berada di pulau lagi, yang menjadi tempat wisata," tutur Kasatpol PP, Ahmad Yani pada Sabtu (23/10/2021).
Ahmad juga sudah memastikan bahwa anak buahnya telah memindahkan kedua anjing tersebut sesuai prosedur.
"Saya juga keberatan kalau itu mati. Rencana kami itu dibawa ke Singkil, kemudian diserahkan lagi ke pemiliknya. Jadi tidak ada dibunuh, ngapain juga kita bunuh, binatang butuh hidup juga," tuturnya.
Ia pun akhirnya telah mengubur anjing tersebut setelah berkoordinasi dengan Sekda Aceh Singkil. Pun ia memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh anjing yang mati tersebut.
"Saya lihat sendiri tidak ada berbuih, tidak ada bekas luka. Jadi tidak ada dibunuh, boleh kita visum, suruh lihat dia kalau nggak percaya. Ketika sampai di Singkil, anjing itu sudah mati. Satu lagi yang betina selamat. Kami menduga mungkin anjing itu mati karena stres," tegasnya.
Melansir VIVA, pemilik anjing tersebut telah diberi peringatan akan larangan memelihara babi dan anjing dalam surat nomor 556,4/110 yang diteken Camat Pulau Banyak Mukhlis pada 5 November 2019.
"Kita sudah buat aturan itu sejak 2019. Kepala desa dan warga juga sudah beri teguran, tapi tetap tidak dengar pemilik resort tersebut," kata Mukhlis saat dikonfirmasi pada Minggu (24/10/2021).
Pada kesempatan lain, Dinas Pariwisata Aceh Singkil mengatakan bahwa ada dalang di balik viralnya kasus tersebut.
"Kalau saya melihat ini ada tindakan mengarah atau mem-framing sehingga dengan kasus matinya anjing ini Aceh Singkil jelek. Saya melihat ada kegiatan framing atau mengarahkan ke sana," kata Kadisparpora Aceh Singkil Edi Hartono kepada wartawan pada Senin (25/10/2021) dikutip dari detikcom.
Semoga kasus ini bisa diusut hingga tuntas, ya, Kawula Muda!