Banyak yang masih belum ditemukan siapa pelakunya, Kawula Muda!
Kasus Brigadir J yang tewas ditembak secara misterius kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.
Walau begitu, terdapat benang rumit di balik kasus tersebut. Akibatnya, penyelidikan terhambat sehingga belum ditemukan titik terang hingga saat ini.
Bukan hanya kasus Brigadir J, rupanya masih banyak kasus pembunuhan penuh misteri yang terjadi di Indonesia. Selain yang telah tim reporter Prambors bahas di bagian I, berikut kasus-kasus lainnya, Kawula Muda!
Merupakan pahlawan Indonesia yang dijuluki dengan ‘Si Jalak Harupat’, Otto Iskandar merupakan Menteri Kabinet Pertama Republik Indonesia 1945. Namun, sejak diculik di Tangerang pada 19 Desember 1945 lalu, sosok pahlawan Indonesia yang satu ini tidak pernah terlihat lagi.
Masih duduk di bangku kelas 3 SMA Paskalis, aktivis HAM Ita Martadinata Haryono dibunuh pada 9 Oktober 1998. Saat itu, ia ditemukan di dalam kamarnya dengan bekas tikaman hingga 10 kali. Hingga kini, belum diketahui siapa yang membunuh gadis berusia 18 tahun tersebut.
Wartawan asal Yogyakarta, Fuad Muhammad Syafruddin, diketahui dianiaya orang tidak dikenal pada 13 Agustus 1996. Walau telah menjalani operasi otak, Fuad dinyatakan meninggal tiga hari setelah kekerasan tersebut terjadi.
Anehnya, Kanit Reserse Umum Polres Bantul, Edy Wuryanto, malah membuang buku catatan Udi dan sampel darah yang merupakan barang bukti kasus tersebut. Hingga saat ini pun, kasus tersebut belum terpecahkan.
Advokat dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Golfrid Siregar, ditemukan tidak sadarkan diri pada 3 Oktober 2019. Ia ditemukan oleh seorang tukang becak di flyover Simpang Pos, Medan.
Golfrid diketahui telah menghilang sejak 2 Oktober 2019 setelah berangkat ke kantor JNE. kasus tersebut pun disorot oleh berbagai pihak karena berbagai hal yang dinilai ‘janggal’. Misalnya saja adanya bukti kekerasan di tubuh Golfrid saat dilakukan pemeriksaan.
Sebelumnya, Golfrid dikenal sebagai salah satu aktivis pembela lingkungan yang mengkritisi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Batangtoru yang dinilai mengancam habitat Orangutan serta dibangun di area rawan gempa.