Hai Kawula Muda, jangan lengah, tetap taati prokes ya.
Beberapa waktu belakangan, pasca libur Idul Fitri 2021, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Bahkan, beberapa daerah dilaporkan mulai dalam keadaan darurat.
Secara global (di 223 negara) hingga Selasa (8/6/2021), WHO mencatat telah 173.331.478 terkontimasi, dengan 3.735.571 kasus meninggal dunia.
Di Indonesia, kasus positif tercatat 1.869.325 dengan rincian 1.717.570. pasien sembuh dan 51.992meninggal dunia.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 secara berkala selalu memperbarui peta risiko Covid-19 Indonesia untuk mengetahui status kedaruratan pandemi di masing-masing daerah. Berdasarkan data terakhir, peta diperbarui pada Minggu (6/6/2021).
Hasilnya, sejumlah daerah masih dinyatakan ada di zona merah alias risiko tinggi, yakni sebanyak 17 dari 514 kabupaten/kota yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian sebanyak 158 daerah (30,74 persen) berstatus zona kuning atau risiko sedang. Sisanya 8 daerah berstatus zona hijau yang terdiri dari 7 kabupaten/kota (1,36 persen) tak ada kasus dan 1 daerah (0,19 persen) tak terdampak.
Disebutkan, untuk daerah zona merah, mayoritas berada di Pulau Sumatra dan Jawa, serta NTB ada 1 daerah.
Berikut ini daftar lengkap daerah di Jawa, NTB, dan Sumatra yang masih berstatus sebagai kabupaten/kota dengan risiko Covid-19 tinggi.
Jawa
Jawa Barat: Ciamis dan Bandung Barat
Jawa Tengah: Kudus dan Tegal
Nusa Tenggara Barat
Kota Bima
Sumatera
Aceh: Kota Banda Aceh
Sumatera Utara: Medan
Sumatera Selatan: Palembang
Sumatera Barat: Dharmasyara, Kota Bukit Tinggi, Agam, Lima Puluh Kota
Riau: Siak dan Kuantan Singingi
Jambi: Tebo
Kepulauan Riau: Karimun dan Kota Batam.
Data tersebut tentu akan bergerak seiring dengan perkembangan situasi pandemi dan penanganannya di masing-masing daerah.
Dikutip covid19.go.id, dalam menentukan zona atau risiko suatu daerah, Satgas Penanganan Covid-19 memiliki 3 indikator utama yang terdiri dari indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
1. Indikator epidemiologi
2. Indikator surveilans kesehatan masyarakat:
3. Indikator pelayanan kesehatan: