Stay safe, Kawula Muda! Yuk kalau bisa di rumah aja dulu :(
Kementerian Kesehatan RI mengungkap keterisian bed pasien Covid-19 (BOR) di rumah sakit rendah walau kasus Covid-19 meninggi akibat varian Omicron.
"Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan. Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai," tutur dr Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PM2PML) Kementerian Kesehatan RI pada keterangan tertulis dikutip dari Detik, Sabtu (05/02/2022).
Menurut data baru, angka BOR masih berada di ambang batas aman, yakni 20 persen. Dari 80.344 bed Covid-19 yang tersedia, yang terisi adalah 16.712 bed.
dr Siti Nadia Tarmizi pun kembali mengingatkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan atau bahkan tidak bergejala agar melakukan isolasi mandiri di rumah. Dengan begitu, mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit. Namun, ia tetap mengimbau pasien untuk melapor hasil positif ke Puskesmas terdekat.
“Dengan demikian kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan puncak gelombang dua akibat varian Delta tahun lalu, dalam gelombang ketiga ini sangat terlihat perbedaan keterisian BOR yang signifikan.
"Ini berbeda halnya dengan puncak kasus pada periode Juli-Agustus 2021 di mana jumlah konfirmasi kasus di Depok lebih sedikit daripada jumlah konfirmasi per hari ini, tapi pasien yang dirawat lebih banyak," tambah Nadia.
Hal yang sama pun diimbau oleh Presiden RI, Jokowi pada Kamis (03/02/2022) lalu.
"Perlu saya sampaikan bahwa varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke RS. Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin dan segera tes kembali setelah 5 hari," jelas Jokowi.