Karena beberapa aduan yang mengakui adanya 'permainan' karantina
Presiden Indonesia, Joko “Jokowi” Widodo kembali perintahkan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Hal itu dikarenakan ia mendapat beberapa komplain dari Warga Negara Asing (WNA). Komplain tersebut mengatakan adanya beberapa permainan karantina sehingga tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” tutur Jokowi pada keterangannya dikutip dari situs setkab.go.id.
Hal itu dikarenakan pentingnya karantina untuk menekan angka Covid-19 di Indonesia. Angka kasus harian Covid-19 di Indonesia memang sedang naik akibat penyebaran varian Omicron yang sangat cepat.
“Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022),” tutur Jokowi.
Sementara itu, terkait pelaku perjalanan luar negeri, pemerintah baru saja mengeluarkan aturan terbaru terkait karantina. Jika sebelumnya pelaku perjalanan luar negeri yang baru sampai di Indonesia harus melakukan karantina selama tujuh hari, kini dipangkas menjadi lima hari saja.
“Pemerintah ubah aturan karantina 7 hari jadi 5 hari dengan syarat WNI dan WNA yang masuk wajib vaksin lengkap,” ungkap Menko Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan, pada konferensi pers, Senin (31/01/2022) dikutip dari CNBC.
Walaupun begitu, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang baru mendapat satu dosis vaksin Covid-19. Untuk mereka yang baru satu kali mendapat dosis vaksin tetap diwajibkan untuk melakukan karantina selama tujuh hari.