Semoga ini adalah kabar baik ya, Kawula Muda
Pengamat ekonomi memprediksikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan turun menyusul tren harga minyak dunia yang juga turun, Kawula Muda.
Faktanya, harga minyak mentah dunia sudah berada jauh di bawah level 100 dollar AS per barel. Dengan turunnya harga minyak mentah dunia tersebut, diperkirakan subsidi pemerintah ikut menurun.
Namun, pengamat ekonomi menilai harga BBM yang akan mengalami penurunan lebih awal adalah harga BBM non-subsidi, Kawula Muda.
Pengamat Energi, Mamit Setiawan beranggapan jika tren penurunan harga minyak mentah dunia tersebut dapat membuat Pemerintah RI juga ikut menyesuaikan harga BBM non-subsidi.
"Dengan penurunan yang cukup besar maka harga BBM non-subsidi harus ada penyesuaian harga. Karena sesuai dengan formulasi KepMen ESDM 62/2020 hal ini sangat memungkinkan untuk dilakukan evaluasi harga," menurut Mamit mengutip CNN (29/09/2022).
Namun Mamit beranggapan bahwa peluang BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar turun harga akan berat. Ia juga merasa skeptis karena jika ada penurunan harga BBM subsidi, harga komoditas juga harus turun. Meski faktanya, sekarang harga komoditas sudah meroket akibat kenaikan BBM kemarin.
"Untuk BBM subsidi saya kira karena masih belum memasuki keekonomian maka sepertinya berat untuk turun. Kecuali ada kebijakan lain dari pemerintah," tambahnya.
Meski begitu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa harga BBM khususnya yang bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar bisa mengalami penurunan dan kembali ke harga awal atau harga Pertalite Rp 7.650 per liter dan Solar Subsidi Rp 5.100 per liter.
Kita tunggu kabar baiknya, Kawula Muda.