Jembatan Barelang Batam Dirukiah karena Sering Jadi Tempat untuk Bunuh Diri

Jaga kesehatan mental lo, dan rangkul temen lo yang depresi! #KamuGaSendiri.

Ustadz Candra melakukan prosesi rukiah ke jembatan Barelang (tribunbatam/aminuddin)
Tue, 23 Jul 2024

Yayasan An Nubuwwah Batam menyelenggarakan sebuah acara rukiah di Jembatan 1 Barelang, Kawula Muda.

Tujuan dari rukiah ini diharapkan bisa mengurangi insiden bunuh diri yang sering terjadi di jembatan itu.

Ketua Yayasan An Nubuwwah, Muhammad Candra P Pusponegoro Al Jubron Fahirro, mengungkapkan bahwa ritual rukiah dijalankan dengan mengucapkan doa dan menyiramkan air di jembatan Barelang. Ia menyatakan bahwa seringnya bunuh diri yang dilakukan di Jembatan Barelang Batam sangatlah mengkhawatirkan.

“Sama seperti rukiah pada umumnya ada doa dan pengiriman air. Tindakan tercela dan dilarang dalam Islam ini harus ditanggulangi secara bersama-sama dan komprehensif,” ujarnya, dikutip dari Kompas pada Selasa (23/7/2024).

Fenomena bunuh diri di Jembatan Barelang Batam menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Beragam faktor dapat memicu tindakan bunuh diri, termasuk tekanan ekonomi, permasalahan utang, patah hati, atau berbagai tekanan kehidupan lainnya.

Ustadz Candra sedang mendoakan air sebagai salah satu media rukiah (dok. Yayasan An-Nubuwwah Batam)

"Meski begitu, bunuh diri bukanlah satu - satunya jalan untuk menyelesaikan masalah. Namun, bunuh diri bukanlah jalan keluar. Justru tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan," katanya.

Yayasan An Nubuwwah Batam, aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial, serta pengobatan bekam dan ruqyah sejak tahun 2005.

Sebagai pakar, mereka merasa perlu berkontribusi dalam upaya pencegahan ini, termasuk melakukan ruqyah di area Jembatan I Barelang dan wilayah sekitarnya.

Terapi rukiah adalah pengobatan tradisional yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit mental, spiritual, moral, dan fisik dengan mengikuti bimbingan serta berpedoman pada Al-Quran.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan tindakan bunuh diri di area Jembatan I Barelang hingga Jembatan VI," terang Candra.

Ia menjelaskan bahwa rukiah tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan gangguan gaib, tetapi juga berfungsi sebagai terapi fisik dan psikologis.

Sebelum melaksanakan rukiah di Jembatan Barelang, Candra menyatakan bahwa ia bermimpi berdialog dengan beberapa pria berpakaian adat kerajaan Melayu. Dalam mimpi tersebut, mereka menyampaikan keinginan agar Candra menjalankan ritual ruqyah di Jembatan Barelang, Batam.

"Bahkan, para pria berpakaian kebesaran kerajaan Melayu itu menyiapkan hidangan sebagai ekspresi penghormatan agar kegiatan ruqyah segera dilaksanakan," ujar Candra dikutip dari Batamtoday pada Selasa (23/7/2024).

Candra merekomendasikan beberapa tindakan untuk menghindari pengaruh negatif, termasuk menjalankan salat lima waktu, secara rutin membaca Al-Qur'an, menunaikan zakat, berdonasi, menghadiri pengajian, serta membaca surat-surat pendek dan Ayat Kursi setelah salat.

"Kami berharap dengan upaya ini, tidak ada lagi kasus bunuh diri di Jembatan Barelang dan masyarakat Batam serta Kepulauan Riau dapat hidup dengan tenang dan bahagia," katanya.

Berita Lainnya