Dari Kota Kolaborasi jadi Sukses Jakarta untuk Indonesia
Kawula Muda, pergantian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono rupanya membawa beberapa perubahan baru untuk Jakarta. Salah satunya adalah slogan kota Jakarta yang berubah.
Pasalnya, perubahan ini dirasakan langsung oleh warga Jakarta dan menjadi perbincangan yang cukup hangat di media sosial akhir-akhir ini. Sebelumnya, ketika Anies menjabat sebagai gubernur, Jakarta memiliki slogan 'Kota Kolaborasi’ yang khas. Slogan ini menjadi city brand atau jenama kota Jakarta yang sudah lekat dikarenakan menurut Warganet, slogan ini merepresentasikan budaya Jakarta yang terus berkembang mengikuti zaman dan integrasi akan masyarakat yang selalu berkembang.
Ditambah lagi, bentuk plus di awal kata Jakarta berisikan 5 kotak (yang menunjukkan 5 kota administrasi Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan) serta satu bentuk segitiga yang melambangkan Kepulauan Seribu.
Tidak hanya itu, menambah kekhasannya sebagai perwujudan kota kolaborasi, Plus Jakarta juga kerap muncul di berbagai lokasi yang dilengkapi dengan gambaran mural di setiap daerah di Jakarta.
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono disinyalir mengubah slogan Jakarta menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia.' Ditambah lagi, dalam beberapa billboard di jalanan utama kota Jakarta, logo Plus Jakarta berubah menjadi logo DKI Jakarta, yaitu Jaya Raya.
Perubahan logo tersebut sontak membuat beberapa Warganet memberikan berbagai pendapatnya, Kawula Muda.
Tidak sedikit yang mengatakan, penggantian logo Plus Jakarta merupakan sebuah kemunduran karena dianggap tidak mengikuti perkembangan anak muda Jakarta dan mengandung unsur politis. Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa Plus Jakarta akan dirindukan.
Menanggapi hal ini, Pemprov DKI mengatakan, Slogan baru tersebut akan digunakan setelah ada Surat Keputusan Gubernur DKI. Namun, untuk logo Plus Jakarta, tidak berubah.
Meski begitu, Ketua Tim Plus Jakarta, William Reynold, mengatakan, pihaknya belum menerima informasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait perubahan slogan.
"Kami belum mengetahui adanya perubahan maupun adanya penggunaan dan arahan ke depan kami belum mengetahui," kata William, Selasa (13/12/2022) mengutip CNN.
Lebih lanjut, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto mengatakan bahwa perubahan slogan baru tersebut dibuat untuk mengantarkan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Ia menyebut perubahan logo merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD).
"Dengan mengusung konsep Jakarta: Kota untuk Semua, RPD ini akan membawa Jakarta sebagai kota yang mempromosikan inklusivitas, di mana semua warga dapat merasakan manfaat dan mempunyai hak yang sama untuk tinggal di kota guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya, serta berpartisipasi langsung dalam pembangunan yang berkelanjutan," jelasnya.
Kawula Muda, lo sendiri lebih suka slogan yang baru atau yang lama?