Karena jarang terjadi, gerhana bulan ternyata lebih menyita perhatian dibanding gerhana matahari loh, Kawula Muda!
Terjadinya fenomena gerhana bulan kerap menyita perhatian banyak masyarakat. Hal ini disebabkan karena fenomena gerhana bulan dapat dibilang lebih jarang terjadi dibanding gerhana matahari.
Melansir dari EarthSky, gerhana bulan sendiri akan terjadi selama dua kali sepanjang tahun 2021. Gerhana bulan pertama akan terjadi pada 26 Mei, sedangkan gerhana bulan kedua akan terjadi pada 19 November mendatang. Fenomena gerhana bulan terjadi dalam dua minggu setelah gerhana matahari.
Dua minggu setelah gerh bulan total pada 26 Mei maka bulan baru akan berada tepat di depan matahari untuk menghadirkan gerhana matahari cincin, fenomena dimana annulus atau cincin tipis mengelilingi siluet bulan baru.
Enam bulan setelah gerhana total pada 26 Mei, gerhana bulan parsial akan terjadi pada 19 November 2021 lalu gerhana matahari total akan terjadi pada 4 Desember 2021. Kemudian enam bulan setelah gerhana matahari cincin pada 10 Juni 2021.
Gerhana bulan merupakan fenomena dimana bayangan bumi menutupi cahaya matahari sehingga memantulkan bulan. Gerhana bulan memiliki tiga jenis, yaitu total, parsial, dan penumbral.
Gerhana bulan total terjadi ketika bayangan bumi jatuh di bulan sehingga sinar matahari yang melewati atmosfer bumi tersebar dan dibiaskan kembali ke bulan. Apabila gerhana bulan total terjadi, kita dapat melihat bentuk seperti cincin yang memantulkan cahaya.
Gerhana bulan parsial merupakan fenomena posisi saat matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar. Bayangan bumi terlihat seperti menutupi sebagai bulan.
Sedangkan gerhana bulan penumbral merupakan fenomena dimana bulan akan berada dalam bayangan samar di luar bumi atau penumbral.