Indonesia Peringkat ke-4 Konten Porno Anak Terbanyak di Dunia, Ada 5 Juta Lebih Temuan Kasus!

Ngeri bangett ya, Kawula Muda!

Ilustrasi Indonesia peringkat ke-4 konten porno anak terbanyak di dunia (Freepik)
Sun, 21 Apr 2024

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan, dalam empat tahun terakhir ada sekitar 5.566.015 temuan kasus pornografi anak di Indonesia, Kawula Muda.

Ungkapan Hadi mengacu data dari National Center for Missing Exploited Children (NCMEC), yang menempatkan Indonesia di peringkat empat sebagai negara dengan temuan konten pornografi anak terbanyak di dunia, serta peringkat dua skala Asia Tenggara (ASEAN).

"Kalau kita melihat laporan yang dihimpun dari NCMEC yaitu National Center for Missing and Exploited Children, bahwa temuan konten kasus pornografi anak Indonesia selama empat tahun sebanyak 5.566.015 kasus. Dan Indonesia masuk peringkat empat secara internasional dan peringkat dua dalam regional ASEAN,"  ucap Hadi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan ada temuan kasus konten pornografi anak di Indonesia (Thomas Bosco/Kumparan)

Menurut Hadi, angka tersebut diperkirakan masih banyak yang belum terungkap. Pasalnya masih banyak korban yang menutup kejadian dan tak mau melapor.

"Tadi disampaikan oleh Kabareskrim dan Ibu Menteri Sosial bahwa berdasarkan laporan bahwa statistik laporan temuan kasus dan konten pornografi anak di Indonesia, ini tidak mencerminkan jumlah kasus yang sebenarnya terjadi di lapangan. Karena apa? Karena ada juga korban-korban yang tidak mau melaporkan kejadian yang sebenarnya, menutupi, karena takut, aib, dan sebagainya," ucapnya.

Lebih lanjut, Hadi menyebut masalah pornografi anak ini sudah sangat serius. Sebab korban yang disasar beragam, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, bahkan PAUD dan anak penyandang disabilitas.

"Karena permasalahan ini permasalahan sangat serius. Korbannya tidak tanggung-tanggung, korbannya dari disabilitas, anak-anak SD, SMP, dan SMA bahkan PAUD jadi korban," ungkap Hadi.

"Memang rata-rata usia 12-14 tahun. Termasuk anak-anak didik kita di pesantren yang sering jadi korban. Dan pelakunya justru orang dikenal dan orang dekat," imbuhnya.

Hadi juga menjelaskan jika kasus pornografi anak ini melibatkan orang dekat.

Sementara itu, pemerintah akan membentuk Satgas Lintas Kementerian untuk menangani kasus tersebut.

"Termasuk anak-anak didik kita yang ada di pondok pesantren, yang sering menjadi korban. Dan pelakunya adalah justru orang yang dikenal dan orang dekat," ujarnya.

Per 14 September 2023, ada sekitar 1.950.794 konten pornografi anak yang telah diturunkan atau di-takedown oleh Kemenkominfo. Hadi juga memastikan, bahwa di setiap kementerian sudah ada upaya untuk memitigasi masalah konten pornografi anak ini.

"Dari apa yang terjadi upaya-upaya untuk bisa memitigasi menyelesaikan masalah ini sudah ada. Namun setiap kementerian itu sudah miliki regulasi sendiri-sendiri," jelas Hadi.

Berita Lainnya