Hmm... Kalo menurut lo gimana Kawula Muda?
Aplikasi streaming musik populer, Spotify, diboikot beberapa pengguna serta musisi. Hal itu dikarenakan salah satu konten podcast Jon Rogan yang membahas tentang antivaksin Covid-19 disiarkan dalam aplikasi tersebut.
Dalam tayangan podcast yang bertajuk 'The Joe Rogan Experience', ia bercerita tentang pengalamannya positif Covid-19. Kemudian, ia mengatakan apabila remaja berusia 21 tahun bertanya kepadanya terkait vaksin Covid-19, ia akan menyarankan untuk tidak menerima vaksin tersebut.
Semenjak itu, dikutip dari Ubergizmo, Spotify kewalahan menangani permintaan berhenti berlangganan dari Spotify.
“Saya menghapus @Spotify. Ayah saya meninggal karena #covid. Mereka tidak bisa memiliki Joe Rogan atau uang saya secara bersamaan,” cuit akun Twitter Aquiles La Grave.
Misinformasi tersebut juga membuat beberapa musisi menarik lagu-lagu mereka dari Spotify. Misalnya saja Neil Young hingga Jon Mitchell yang juga mengecam Spotify karena menyiarkan misinformasi tersebut.
“Saya telah memutuskan untuk menghapus semua musik saya dari Spotify. Orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan kebohongan yang merenggut nyawa orang,” tutur Muihcell dikutip dari CNBC dan KataData.
Young dan Mitchell merupakan salah satu musisi populer di Spotify. Young memiliki 6 juta pendengar bulanan di Spotify sementara Mitchell memiliki 3,7 juta pendengar bulanan di platform streaming tersebut.
Sayangnya, beberapa musisi mengakui berat meninggalkan Spotify karena merupakan wadah terbesar bagi mereka untuk menyalurkan karya.
“Meninggalkan Spotify akan menjadi keputusan untuk menghilangkan potensi besar bagi orang untuk menemukan saya,” tutur Leo Sidran, musisi dan pembawa acara podcast 'The Third Story' dikutip dari Kompas.
Selain ditinggal pengguna dan musisi, Spotify juga diketahui kehilangan valuasi senilai US$2,1 miliar atau lebih dari 30 triliun rupiah. Nilai saham Spotify juga anjlok 6% di pasar modal pekan lalu.