save the earth, Kawula Muda
Para ilmuwan mengabarkan bahwa Bumi saat ini sudah melewati batasnya sebagai tempat yang layak dihuni oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebab, kondisi Bumi sekarang sudah keluar dari standar kelayakan huni dengan banyaknya persoalan yang memburuk termasuk polusi yang meningkat, menipisnya lapisan ozon hingga iklim yang berubah.
Dikutip dari Detik, penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Science Advances, tim ilmuwan internasional yang terdiri dari 29 ahli telah mempelajari kondisi Bumi saat ini yang semakin tua dan tak layak huni karena aktivitas dari manusia itu sendiri.
Bumi memiliki sembilan ‘batasan planet’ agar aman ditinggali, dan kini Bumi sudah melewati enam dari batasan tersebut, di antaranya adalah bidang seperti integritas biosfer, perubahan iklim, dan ketersediaan air bersih.
Sembilan batasan planet atau Planetary Boundaries tersebut yakni, Climate Change, Novel Entities, Stratospheric Ozone Depletion, Atmospheric Aerosol Loading, Ocean Acidification, Biochemical Flows, Land-system Change, dan Biosphere Integrity.
"Kita berada dalam kondisi yang sangat buruk. Kami menunjukkan dalam analisis ini bahwa planet ini kehilangan ketahanannya dan pasiennya pun sakit," kata rekan penulis studi Johan Rockstrom, direktur Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim di Jerman dikutip dari Detik.
Dikabarkan bila manusia bisa mengelola sembilan faktor ini, Bumi bisa relatif aman ditinggali. Tetapi faktanya, melalui peer-preview untuk mengetahui ambang batas keamanan yang dilakukan oleh para ilmuwan, hal ini sulit dilakukan, Kawula Muda.
Para ilmuan pun sudah menggunakan 350 bagian per juta karbon dioksida sebagai tingkat di udara daripada pemanasan 1,5 derajat Celsius atau 2,7 derajat Fahrenheit sesuai perjanjian iklim Paris. Tahun ini karbon dioksida di udara meningkat pada 424 bagian per juta.
Kesembilan faktor yang digunakan tersebut saling bercampur. Ketika tim menggunakan simulasi komputer, mereka menemukan bahwa jika salah satu faktor ada yang memburuk, seperti iklim atau keanekaragaman hayati, maka masalah lingkungan Bumi lainnya bisa menurun. Sementara itu perlu perbaikan pada faktor lainnya.
Diberitakan dalam jurnal lain, diprediksi Bumi benar-benar akan menjadi tempat tidak layak huni paling cepat pada 2050.