Dia mengaku, sudah 20 tahun masuk dalam ajaran sesat itu.
Kontroversi tentang dokumenter serial terbaru di Netflix yaitu In The Name of God: A Holy Betrayal ternyata sampai menyorot nama salah satu idol K-pop yaitu Kyoungyoon DKZ.
Ternyata, ia adalah mantan anggota dari kultus sesat atau sekte yang ada dalam serial tersebut yakni JMS. Bukan hanya dirinya saja, kedua orang tua serta bibinya Kyoungyoon ternyata pengikut Jung Myeong Seok atau JMS.
Melansir dari Kpopchart, Senin (13/03/2023), Kyoungyoon mengaku ia adalah anggota dari gereja yang bernama Jesus Morning Star itu sudah ia ikut selama 20 tahun. Gereja tersebut merupakan salah satu sekte yang dibahas dalam serial In The Name of God: A Holy Betrayal.
Bibinya berusaha mencuci otak Kyoungyoon sampai akhirnya dia benar-benar bergabung dengan aliran sesat JMS tersebut.
"Saya adalah bagian dari gereja sejak saya masih dalam kandungan ibu saya. Sebagai seorang anak, saya pergi memegang tangan ibu saya," terangnya kepada Dispatch.
Agensi DKZ yaitu Dongyo Entertainment memberikan pernyataan bahwa kedua orang tua dari Kyoungyoon tak sadar jika mereka telah bergabung di JMS. Setelah mengetahui fakta, ia memutus hubungan saat itu.
"Saya senang mengetahui apa yang sebenarnya, meskipun sudah terlambat. Tetapi saya khawatir tentang orang tua saya, terutama ibu saya. Dia telah menjadi pengikut gereja selama lebih dari 20 tahun. Saya harap dai bisa mengatasinya," lanjutnya.
Ibu Kyoungyoon pun bercerita bahwa awalnya ia bergabung ke Gereja Presbiterian, tapi interpretasi Alkitab mereka tidak berefek padanya dan justru membuat hidupnya frustrasi.
Dia juga mengatakan kalau sudah mendengar cerita tentang dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal dari orang-orang sekitarnya. Namun, ia takut jika ia keluar dari gereja tersebut, orang-orang akan memberikan hal buruk kepadanya.
"Tapi, aku mempercayai JMS lebih dari 20 tahun. Aku hidup dengan mabuk dengan khotbahnya. Aku takut kalau semua yang aku percaya akan menjatuhkanku. Jadi, tidak. Aku belum menonton dokumenternya," kata sang ibu Kyoungyoon.
Di sisi lain, ayah Kyoungyoon justru meninggalkan gereja dengan tegas. Menurutnya, meninggalkan gereja bukanlah hal yang besar dari suatu agama.
"Di masa depan, aku bisa mematahkan keyakinan apa pun jika dihubungkan ke gereja. Aku tidak akan pergi ke mana pun secara religius dengan cara apa pun. Tolong percaya padaku," jujurnya.
Kyoungyoon pun mengaku bahwa ia telah menonton film dokumenter tersebut. Saat melihat bagian cerita JMS, Kyoungyoon mengaku kaget namun tidak menyadari bahwa sosok film adalah keluarga besarnya.
"Aku bukanlah orang-orang aneh seperti yang ditampilkan dalam acara In the Name of God: A Holy Betrayal. JMS dan mereka yang berkontribusi atas kejahatannya dengan menggunakan nama Tuhan yang harus dihukum. Merekalah pelakunya," tuturnya, yang mengaku tidak ikut dalam sekte.