Emang bisa SPBU dijual online kayak gitu?
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) banyak yang dijual di akhir 2022 ke 2023, dan ditemui di berbagai situs jual-beli online.
Dilihat dari pantauan tim Prambors, Jumat (06/01/2023), situs jual beli OLX menampilkan penjualan SPBU. Di Jakarta sendiri ada beberapa SPBU yang ia dijual seperti di Mampang Prapatan, Cilandak, Kebayoran Baru, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pasar Minggu, Menteng, Duren Sawit.
SPBU di Mampang Prapatan yang dijual dengan nominal tinggi yaitu Rp 254 miliar. Lalu SPBU di Duren Sawit, Jakarta Timur seharga Rp 30 miliar, dan SPBU di Menteng, Jakarta Pusat mencapai Rp 120 miliar.
SPBU Cilandak, Jakarta Selatan Rp 117 miliar dan SPBU di Kebon Jeruk, Jakarta Barat dihargai sebesar Rp 70 miliar.
"Dijual lahan bonus SPBU Pertamina di Mampang, Jakarta Selatan. Luas 5.781 meter persegi. Surat kepemilikan SHGB harga yang ditawarkan sesuai NJOP," tulis penjual di laman OLX.
Enggak hanya di Jakarta, SPBU juga dijual di daerah Kota Solo, tepatnya di Kecamatan Banjarsari seharga Rp 36 miliar. Ada pula di Pondok Aren, Tangerang yaitu Rp 35 miliar.
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPD III, Juan Tarigan mengatakan, pengeluaran investasi SPBU cukup besar, apalagi untuk pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Kalau dibandingkan antara profit dengan kewajiban yang harus dikeluarkan oleh pengusaha khususnya PBB, memang (investasi SPBU) sudah tidak begitu menarik," katanya, melansir laman Detik, Jumat (06/01/2023).
Ia mengatakan, besaran investasi SPBU tergantung dari daerah atau lokasi. Menurutnya, untuk investasi SPBU, di luar tanah, sekitar Rp 6 miliar hingga Rp 10 miliar.
Sementara itu, Head of Advisory Services Colliers International Indonesia Monica Koesnovagril membuka suara, bahwa fenomena ini terjadi atas pertimbangan optimalisasi lahan. Apalagi jika SPBU berlokasi di tengah kota.
"Kalau kita lihat kan banyak SPBU lokasinya di tengah kota yang harga tanahnya sudah mahal. Kalau kita bicara di Jakarta, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sudah naik, secara konsep optimalisasi lahan itu akan optimal dibangun yang lebih high rate," katanya.
KLB adalah batas jumlah lantai atau tinggi bangunan yang boleh dibangun, dan diatur oleh pemerintah. Baginya, disayangkan jika lahan dengan KLB tinggi dan harga bagus hanya dijadikan SPBU.