Harga telur disebut mencapai titik tertinggi dalam sejarah
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengimbau masyarakat untuk tidak meributkan harga telur. Padahal, harga telur kini kian melambung tinggi di berbagai daerah.
Di Merauke, Papua, misalnya. 1 kilogram telur dapat mencapai harga Rp 54.000 di Bengkulu. Para pedagang pun mengeluhkan harga tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah.
Sementara itu, mengutip PIHPS, harga telur secara rata-rata nasional berkisar di antara Rp 30.850 per kilogram.
Bukan harga yang murah tentunya, mengingat harga telur pada Juli lalu berkisar di 29.200 per kilogram. Angka tersebut jauh berbeda dengan harga telur pada Februari lalu yang berada di angka Rp 24.400 per kilogram.
Namun, tren kenaikan tersebut disebut oleh Zulkifli ‘belum seberapa’.
“Oh itu enggak seberapa kok. Jangan diributkan ya. 3,2 miliar dolar AS (misi dagang dengan India) itulah yang ditulis," ujarnya singkat saat ditemui di Gedung Kemendag, Selasa (23/8/2022) mengutip CNN dan Kompas.
Maksud dari angka 3,2 miliar dolar AS tersebut merujuk pada keuntungan kerja sama dengan India yang disebut oleh Kemenag.
Pada 15 Juni 2022 lalu, Zulkifli bersama 10 pelaku usaha di Indonesia memang mengunjungi India dan menghasilkan 22 kesepakatan kerja sama dengan nilai keuntungan tersebut.
Terpisah, mengutip CNNIndonesia, terdapat beberapa hal yang diduga menjadi penyebab melambungnya harga telur.
Salah satunya (dan yang mengejutkan) adalah merupakan dampak negatif dari bantuan sosial alias bansos.
Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan bahwa bansos justru menyerap produksi para peternak. Akibatnya, stok telur untuk masyarakat tanpa bansos menjadi sangat berkurang.
Di sisi lain, penyebab lain yang disebutkan yakni kondisi perang di Rusia-Ukraina hingga faktor cuaca yang sebabkan banyak ayam menjadi sakit.