Hai Kawula Muda, tetap taat prokes ya!
Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang membuat fasilitas kesehatan tak lagi mampu menampung para pasien, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan sebuah kebijakan baru bagi pasien yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan bergejala ringan.
Kemenkes RI memastikan setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tetap memperoleh layanan kesehatan selama isolasi mandiri di rumah maupun karantina di pusat-pusat isolasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan sejumlah kriteria bagi pasien bergejala ringan yang disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Lihat saturasi oksigennya apakah masih 95 ke atas dan tidak sesak serta komorbid, lebih baik isolasi mandiri di rumah,” kata Menkes Budi.
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan diarahkan untuk isolasi mandiri juga agar terhindar dari risiko penularan virus yang cenderung lebih tinggi di rumah sakit.
Selain itu, secara emosional pasien bisa lebih tenang di rumah sehingga imunitas lebih terjaga, kata Budi.
Namun, ia juga menambahkan, jika sudah merasakan sesak dan saturasi di bawah 95 dan komorbid, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit.
Salah satu layanan kesehatan yang disediakan adalah telemedicine atau konsultasi kesehatan virtual dengan dokter di 11 platform.
Layanan gratis untuk pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri itu mulai diuji coba di DKI Jakarta pada Selasa (6/7/2021).
“Kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis. Dibantu ditanggung oleh teman-teman telemedicine, startup, dan juga Kementerian Kesehatan,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit saat konferensi pers secara virtual, Senin (5/7/2021).
Selain berkonsultasi dengan dokter, para pasien juga akan dikirimkan paket obat. Paket obat yang bisa dikirimkan secara gratis kepada para pasien terdiri dari Multivitamin (C, B, E, Zinc) Azitromisin 500 mg, Oseltamivir 75 mg, dan Parasetamol tablet 500 mg.
“Untuk teman-teman yang positif terkena Covid-19, tapi saturasi di atas 95 persen, tidak sesak dan tidak komorbid, agar bisa dengan tenang stay at home dan juga mendapatkan pengobatan yang baik,” ujar Budi.
Budi juga menambahkan telemedicine juga terintegrasi dengan 742 laboratorium di seluruh Indonesia dan bisa diakses secara online.
“Penyampaian hasilnya secara online dan terintegrasi dengan 11 platform telemedicine,” ujar Budi.
Berikut ini daftar jasa telemedicine yang dapat diakses pada pasien isolasi mandiri di rumah secara gratis.