Hai Kawula Muda, karena menyebabkan banyak orang kian sedih dan depresi hingga bunuh diri, lagu Gloomy Sunday disebut sebagai lagu bunuh diri.
Salah satu faktor kita menyukai sebuah lagu adalah liriknya yang mewakili perasaan saat itu. Biasanya, lagu berlirik sedih lebih membuat kita tenggelam di dalamnya. Ditambah lagi, irama musik yang seolah kian mendramatisir lirik tadi.
Tetapi, sesedih apa pun lagu yang pernah kita dengar, sepertinya tak akan lebih sedih dari lagu berjudul Gloomy Sunday ini. Apalagi jika mengetahui latar belakang lagu ini yang ternyata cukup dramatis dan mengerikan.
Lagu Gloomy Sunday ditulis pada 1932 oleh pianis dan komposer Hungaria, Rezso Seress, di tahanan kamp kerja Nazi di Ukraina.
Seress yang kehilangan karier harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam situasi itulah ia mengaransemen Gloomy Sunday yang berisi kesedihan dan kekecewaan.
Seress akhirnya bunuh diri akibat depresi dengan melompat dari gedung apartemennya di Budhapest.
Sementara itu, lirik asli Gloomy Sunday ditulis oleh Laszlo Javor, seorang penyanyi yang terinspirasi dari kesedihannya setelah putus dari tunangan. Ia meminta kekasihnya untuk bunuh diri karena beranggapan cintanya membawa banyak masalah.
Lirik ajakan bunuh diri ini makin jelas setelah ditulis dan direvisi dalam bahasa Inggris pada 1936 oleh Ray M.Lewis.
Dalam artikel majalah Time, berjudul "Musik: Lagu Bunuh Diri", yang diterbitkan 30 Maret 1936, penulis tanpa nama bercerita tentang sejumlah kasus bunuh diri yang terjadi memiliki keterkaitan dengan lagu Gloomy Sunday.
Lebih dari seratus orang melakukan bunuh diri karena terpicu oleh lirik lagu Gloomy sunday. Walau sebenarnya penyebab utama kematian adalah karena rasa terisolasi dan depresi. Namun, sejumlah bukti mengarah bahwa lagu ini adalah salah satu pemicunya. Karenanya, lagu ini pun disebut “lagu bunuh diri”.
Tercatat, beberapa orang dianggap bunuh diri karena lagu ini. Joseph Keller, seorang pembuat sepatu di Hungaria meninggalkan pesan kutipan lirik lagu Gloomy Sunday di tempatnya bunuh diri.
Sementara itu di Danube, beberapa orang tewas sambil menggenggam lembaran lirik lagu ini. Dua di antaranya menembak diri mereka ketika mendengarkan sebuah band memainkan lagu Gloomy Sunday.
Karena angka bunuh diri yang meningkat, lagu Gloomy Sunday pun dilarang untuk dimainkan atau diperdengarkan di AS dan Hungaria.
Meski detail kematian tak bisa diverifikasi, cerita tentang Gloomy Sunday telah dipublikasi secara luas di surat kabar dan majalah populer saat itu.
"Minggu yang suram, dengan bayang-bayang aku melewati semuanya. Hatiku dan aku telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Segera akan ada bunga dan doa sedih. Aku tahu, jangan biarkan mereka bersedih. Biar mereka tahu bahwa aku senang untuk pergi," begitulah penggalan lirik Gloomy Sunday si “lagu bunuh diri”.