Adegan tidak untuk ditiru!
Polisi telah menetapkan Ghisca Debora Aritonang atau GDA (19) sebagai tersangka penipuan tiket konser Coldplay. Penipuan yang dilakukan gadis tersebut mencapai Rp 5,1 miliar atas 2.268 tiket palsu yang terjual.
Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro.
“GDA ikut war tiket di Mei lalu, mendapat 39 tiket, lalu menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih bahwa tiket tersebut adalah tiket compliment. Yang bersangkutan bilang mengenal dengan promotor,” ungkap Susatyo dilansir dari Suara, Senin (20/11/2023).
Namun, ketika dikonfirmasi kepada pihak promotor, tidak ada komunikasi sejak Mei hingga November. Maka dipastikan bahwa tiket komplimen yang ia jual adalah palsu.
Di hari konser Coldplay, Rabu (15/11/2023) lalu, sejumlah reseller yang akan bekerja sama dengan Ghisca lantas menagih tiket konser yang tak ada bentuknya.
Akhirnya, korban pun melaporkan ke polisi atas kasus penipuan. Setidaknya ada enam korban yang melapor dengan akumulasi total kerugian mencapai Rp 5,1 miliar.
Menurut keterangan polisi, remaja asal berusia 19 tahun tersebut sebelumnya sudah dikenal sebagai reseller tiket konser musisi internasional.
Dalam kasusnya ini, Ghisca mengambil untung Rp 250 ribu untuk satu tiket yang terjual.
"Hitungannya menurut GDA satu tiket itu Rp 250 ribu," ujar Susatyo.
Mahasiswa yang telah ditangkap tersebut sempat dihadirkan dalam press conference bersama polisi. Ghisca yang diborgol dengan baju tahanan berwarna oranye ditetapkan sebagai tersangka dengan sejumlah barang bukti berupa mutasi rekening, tas mewah bermerek Hermes dan Celine, laptop, handphone, hingga barang-barang mewah lainnya yang dibeli pada periode Mei sampai November 2023.
Polisi menerapkan Pasal 378 tentang penipuan dan atau pasal 372 penggelapan kepada Ghisca. Hukuman itu terfokus pada tindakan mahasiswi tersebut yang dilaporkan oleh enam orang pelapor ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Sementara itu untuk proses pengembalian uang korban masih akan diproses lebih lanjut di pengadilan.