Karena apa, ya?
Kepergian sang ibu, Ratu Elizabeth II minggu lalu, membuat Raja Charles III duduk sebagai Raja yang memimpin Kerajaan Inggris. Sayangnya, ada sorotan yang tidak enak ke dirinya.
Lewat video yang beredar di media sosial, Raja yang terlihat "kesal" sembari menunjuk ke arah pelayan kerajaan untuk memindahkan pena dan kotak tinta dari meja, ketika ia ingin menandatagani dokumen proklamasi.
Dia kemudian tertangkap memberi isyarat ke ajudan yang sama setelah penandatanganan karena dia ingin ajudan itu mengeluarkan baki tinta dan pena dari meja.
Masalahnya, warganet menilai bahwa gestur itu terlalu merendahkan pelayan. Akun Twitter @BBCLauraKT menulis "Pelayan harus membersihkan meja untuk saya. Saya tidak bisa diminta memindahkan sesuatu," tulisnya, yang seolah-olah itu merupakan gestur yang dimaksud oleh Raja.
Ada lagi dari akun Twitter @GWalker9, "Luar biasa menjadi saksi mata sejarah berlangsung. Termasuk Raja Charles yang menghindari tinta di atas meja."
Di samping banyaknya warganet yang berkomentar negatif tentang tindakan Raja Charles yang dinilai kurang sopan kepada pelayan, banyak pula yang memberikan respons positif dengan menilai tindakan tersebut wajar dilakukan seorang Raja mengingat umur Raja Charles yang tak lagi muda dan memang sudah seperti itu tugas pelayan kerajaan untuk memastikan semuanya rapi dan sesuai protokol.
Selain itu, ada juga warganet @viva_blondie yang membela Raja Charles karena ia baru kehilangan Ratu Elizabeth II. "Ini adalah hari yang panjang bagi Yang Mulia. Beri dia waktu untuk istirahat."
Dalam video terakhir, Raja Charles terlihat memberi isyarat lagi agar baki tinta dan hiasan dipindahkan saat dia duduk kembali setelah tanda tangan.
Set pulpen yang dia gunakan untuk menandatangani dokumen penting itu adalah hadiah dari putranya, Pangeran Harry dan William.
Raja Charles mengungkapkan, "Ibu saya tiada bandingnya dalam durasi (takhta), dedikasi dan pengabdiannya. Walaupun saya bersedih, kami berterima kasih atas jasa-jasanya," kata Raja dalam pidatonya.
"Saya sangat menyadari warisan besar ini dan tugas serta tanggung jawab kedaulatan yang berat yang kini telah diserahkan kepada saya.” lanjutnya. Penandatanganan dilakukan di Istana St James.