Hai Kawula Muda, aktor George Clooney sebut rasisme adalah pandemi yang sebenarnya, dan belum ada vaksinnya.
Aktor George Clooney ikut bersimpati atas kematian George Floyd. Ia juga merasa prihatin dengan kasus rasisme di Amerika Serikat yang disebut-sebut mendasari kasus kematian tersebut.
Lewat sebuah tulisan yang dipublikasikan di The Daily Beast, Senin (1/6/2020), suami Amal Amaludin ini mengungkapkan kekesalannya. Clooney menyebut rasisme sebagai pandemi terbesar di Amerika.
“Ini pandemi kita. Itu (pandemi) menjangkiti kita semua dan dalam 400 tahun ini kita masih belum menemukan vaksinnya,” tulis Clooney dalam esainya, seperti dilansir E! Online, Rabu (3/6/2020).
“Bahkan sepertinya kita berhenti mencari obatnya dan hanya mencoba untuk merawat luka seseorang. Dan kita sangat yakin bahwa kita belum melakukan yang terbaik,” imbuhnya.
Lewat tulisannya, George menawarkan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi Amerika saat ini.
“Ingatlah, kita yang menciptakan isu ini. Jadi, kita juga bisa menyelesaikannya. Hanya ada satu cara di negara ini untuk bisa membawa perubahan yang lama, yaitu voting (pemungutan suara),” kata George lagi.
Dikutip dari NME, George bahkan mengecam sikap pemerintah Amerika Serikat dalam menangani aksi demonstrasi yang terjadi karena kematian Floyd. Dia menyerukan kepada warga AS untuk tidak memilih lagi Donald Trump sebagai presiden pada pemilu November mendatang.
“Kami tidak tahu kapan protes ini akan surut. Kami berharap dan berdoa agar tidak ada orang lain yang terbunuh. Tetapi, kita juga tahu bahwa sangat sedikit yang akan berubah,” ujar aktor tampan yang dikenal berhati dermawan ini.
Aktor berusia 59 tahun itu sadar bahwa masyarakat begitu marah karena kasus rasisme masih terulang. Hal itu membuatnya berpikir bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya sadar soal pentingnya menghapus rasisme di dunia. Apalagi ini terjadi di saat pandemi virus corona masih merebak.
Menurut bintang The Idea of March ini, ada banyak hal yang perlu dibenahi dalam tatanan kehidupan sosial di AS. Salah satunya dengan mengubah sistem yang diskriminasi dan memilih pemimpin yang adil pada semua.
“Perubahan sistemik dalam penegakan hukum dan dalam sistem peradilan pidana kita. Kita membutuhkan pembuat kebijakan dan politisi yang mencerminkan keadilan dasar bagi semua warga negara secara merata. Bukan pemimpin yang memicu kebencian dan kekerasan seolah gagasan menembak penjarah bisa menjadi sesuatu yang lebih baik dari peluit anjing ras,” imbuh aktor yang juga dikenal sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) ini.
Meski tidak mudah, George Clooney berharap kasus rasisme yang menyebabkan kematian George Flyod tidak akan terulang lagi.