Bagus banget!
Setelah tutup selama 2 tahun lebih, Galeri Indonesia Kaya yang terletak di West Mall Grand Indonesia lantai 8 akhirnya kembali dengan wajah baru yang lebih cantik, Kawula Muda.
Hadir kembali untuk menyapa para penikmat seni, Galeri Indonesia Kaya (GIK) menjadi ruang publik yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan.
“Kesempatan ini (pandemi) menjadi momen bagi kami untuk melakukan renovasi untuk mempercantik Galeri Indonesia Kaya agar bisa tampil dengan wajah baru yang memberi kesegaran dalam dunia kreatif seni pertunjukan Indonesia. Pembukaan kembali GIK ini juga tidak lepas dari dukungan para pekerja seni, rekan-rekan media, dan para pecinta seni Indonesia yang sabar menantikan #GIKwajahbaru,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Sejak diresmikan pada tahun 2013 lalu, GIK telah menjadi rumah bagi para pekerja seni kreatif Indonesia untuk menampilkan berbagai karya.
Tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para pekerja seni Indonesia, GIK juga menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium untuk workshop, tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan masih banyak lagi.
“Selain dapat digunakan oleh masyarakat umum, GIK juga menghadirkan pertunjukan unggulan yang diselenggarakan setiap Sabtu pukul 15.00 WIB dan akan ditayangkan keesokan harinya melalui akun YouTube IndonesiaKaya. Ini menjadi salah satu misi kami agar para penikmat seni yang berada di luar Jakarta dan sekitarnya dapat tetap menyaksikan berbagai pementasan di GIK secara virtual,” terang Renitasari.
Saat ini, GIK menyuguhkan tema dan konsep baru bagi para penikmat seni, yakni Bhineka Tunggal Ika yang akan mewarnai pertunjukan sepanjang bulan Mei lalu.
Menghadirkan Tompi, Sri Panggung, dan Danang Suryonegoro, wajah baru GIK menjadi momen di mana masyarakat Indonesia akan menyadari betapa kayanya budaya Indonesia.
“Selama bertahun-tahun, GIK telah menjadi salah satu panggung budaya bagi para seniman dan komunitas kreatif dan dalam rentang waktu 10 tahun sejak diresmikan, kita telah kehilangan berbagai pekerja seni yang sempat menampilkan karyanya di panggung GIK ini. Semoga dengan kehadiran #GIKwajahbaru ini, dapat mendorong berbagai komunitas kreatif untuk menciptakan ide-ide baru dan mengembangkan lebih banyak lagi orang-orang kreatif di masyarakat Indonesia,” tutup Renitasari.
GIK juga turut menghadirkan beberapa seniman Indonesia yang pernah tampil di GIK namun telah berpulang di layar, seperti Mpok Nori, Pak Raden, Laila Sari, Glenn Fredly, Sapardi Djoko Damono, Ayu Bulantrisna Djelantik, Elly Kasim, Nano Riantiarno, Rusdy Rukmarata, dan Carlo Saba.
GIK yang hadir dengan konsep digital yang menarik ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis, Kawula Muda! Yuk datang ke GIK sekarang!
Untuk informasi lebih lanjut, lo bisa mengunjungi laman resmi GIK dengan klik link ini ya, Kawula Muda!