Kawula Muda, ngeri banget nih kalau udah bicara penipuan gini!
Kawula Muda, fitur terbaru Instagram "Add Yours" baru-baru ini malahan menjadi "senjata bunuh diri" pengguna media sosial.
Permasalahan itu mencuat ketika salah seorang pengguna Twitter menceritakan kronologi bagaimana temannya bisa menjadi korban penipuan setelah "memainkan" fitur "Add Yours".
"Pagi tadi temen saya telepon, nangis-nangis habis ditipu katanya. Biasalah, penipu yang telepon minta transfer gitu. Yang bikin temen saya percaya, si penipu manggil dia 'Pim'. 'Pim' adalah panggilan kecil teman saya, yang hanya orang dekat yang tahu. Terus dia inget dia abis ikutan ini," tulis Dita Moechtar pada Selasa (23/11/2021) pada pukul 7.48 pagi.
Ia pun ikut menyertakan tangkapan layar stiker "Add Yours" yang bertuliskan, "Variasi panggilan nama kamu." Tak sedikit pengguna yang menjabarkan berbagai macam variasi panggilan nama dirinya.
Eza Hazami, salah satu pengguna aktif Twitter pun ikut membahas fitur "Add Yours" sekitar satu jam sebelum Dita Moechtar memberikan cuitannya.
Seperti yang kita ketahui, stiker tersebut semacam rantai unggahan yang kerap kali dibagikan oleh pengguna, demi keseruan semata. Namun, tak begitu banyak yang menyadari bahwa mereka telah membagikan informasi pribadinya secara cuma-cuma dan "memberi makan" para penipu terselubung.
Ada pula pengguna Twitter yang menambahkan, "Jujurly aku shock banget pagi ini liat ada temen yg ngeshare ginian." Salah satu konten "Add Yours" malahan meminta tanda tangan pengguna. Terlihat tren tersebut sudah diikuti oleh hampir 12 ribu pengguna.
Melansir kumparan, rupanya permasalahan itu telah sampai di telinga Meta. Perusahaan yang semula bernama Facebook itu akan membantu keamanan data pengguna dapat terjamin ketika menggunakan media sosial.
"Kami akan menghapus konten yang membagikan, menawarkan, serta mengumpulkan informasi identitas pribadi atau informasi pribadi lainnya yang dapat menyebabkan kerugian fisik atau keuangan, seperti informasi keuangan, tempat tinggal dan medis, serta informasi pribadi yang diperoleh dari sumber ilegal," kata perwakilan Meta.
Pada kesempatan lain, ahli keamanan siber Pratama Persadha pun memberi pandangannya terkait permasalahan itu.
"Sebenarnya fitur challenge ini tidak 'salah', memang lebih ke netizen yang menggunakan dengan cara yang cukup beresiko."
Semoga Kawula Muda bisa lebih berhati-hati, ya!