Kawula Muda, kita lihat yuk perbedaan Film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia dengan aslinya.
Film Korea Selatan yang pernah hit pada 2013, yaitu Miracle in Cell No. 7, akan dibuat versi Indonesia dan segera tayang tahun ini.
Rumah produksi Falcon Pictures memilih untuk menggarap ulang Miracle in Cell No. 7 karena film tersebut memiliki jalan cerita yang menarik dan layak untuk dibuat ulang.
Film ini meraih sukses besar ketika dirilis pada 2013, dan bahkan berhasil mendulang pendapatan besar, sekaligus menjadi film terlaris di Korea Selatan pada tahun tersebut.
Dalam versi Korea, Miracle in Cell No. 7 bercerita tentang Lee Yong Goo (Ryoo Seung Ryong), seorang ayah yang menderita keterbelakangan mental. Kecintaan yang besar terhadap putri kesayangannya, Ye Sung (Kal So Won), membuatnya rela melakukan apa saja.
Begitu pula dengan sang anak. Keadaan sang ayah yang serba kekurangan, sama sekali tak mengurangi rasa cintanya.
Film yang juga dibintangi oleh Park Shin Hye yang berperan sebagai Ye Sung dewasa ini, sebenarnya diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi pada 1972 di Korea Selatan.
Dalam versi Indonesia, film ini akan digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo dan diperankan oleh Vino Bastian sebagai sosok ayah bernama Dodo Rojak. Berbeda dari karakter Lee Yong Goo yang berprofesi sebagai juru parkir, Dodo Rojak adalah seorang ayah yang berprofesi sebagai tukang balon.
Aktris cilik Graciella Abigail dipiliih untuk memerankan Ye Sung kecil, sedangkan Ye Sung dewasa diperankan oleh aktris cantik Mawar de Jongh.
Sederet aktor kenamaan pun turut berperan dalam film ini, di antaranya adalah Indro Warkop, Tora Sudiro, Denny Sumargo, dan Bryan Domani.
Dalam akun instagram Falcon Pictures, sempat dibagikan beberapa foto yang memperlihatkan potongan adegan dalam film tersebut.
Walaupun mengadaptasi film Korea, Hanung sebagai sutradara memilih untuk membedakan dengan versi aslinya, mulai dari latar belakang tempat, sistem hukum, bahkan dengan menambahkan beberapa adegan laga.
Miracle in Cell No. 7 bukanlah film Korea Selatan pertama yang dibuat ulang di Indonesia. Sebelumnya, sudah ada film berjudul Sunny yang diproduksi ulang oleh salah satu rumah produksi Indonesia dengan judul Bebas.