Festival Film Indonesia (FFI) 2020 Tetap Digelar

Hai Kawula Muda, Festival Film Indonesia 2020 diputuskan tetap akan digelar.

Festifal Film Indonesia. (INSTAGRAM)
Thu, 18 Jun 2020

Pandemi Covid-19 yang masih terjadi ternyata tidak menyurutkan digelarnya Festival Film Indonesia (FFI) 2020. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah meresmikan pestanya orang film yang tahun ini bertajuk Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia, Minggu (14/6/2020).

Peluncuran FFI 2020 dilakukan secara virtual dan dihadiri sejumlah panitia Komite Festival Indonesia 2020 yang diketuai oleh Lukman Sardi.

“Sangat penting tetap mengadakan Festival Film Indonesia (FFI), karena justru pada saat seperti ini kita tidak boleh berhenti berkarya,” ujar Lukman.

Menurut aktor yang juga ketua Rumah Aktor Indonesia (RAI), FFI menjadi penyemangat agar terus bergerak dalam situasi apa pun.

“FFI penting bukan hanya untuk pembuatnya, tapi untuk semua orang Indonesia,” tuturnya lagi.

Dengan kondisi yang tidak ideal saat ini, pelaksanaan FFI pun akan mengalami penyesuaian. Wajah FFI tahun ini akan berbicara tentang empat pilar, yakni rendah hati, berkarya, kolaborasi, dan inklusif.

Mengenai teknis pelaksanaan Malam Nominasi dan Malam Anugerah FFI, masih menunggu perkembangan keadaan pandemi.

Demikian pula untuk program-program tambahan yang bertujuan memperluas literasi film, hiburan, dan edukasi, seperti Pemutaran Film, Konser Musik Film (OST), dan Akademi FFI dalam persiapan dengan format online dan offline.

Penjurian dan penilaian

Seleksi dan penjurian mulai dilakukan dengan jumlah film seadanya. Biasanya, dalam satu bulan ada 8 sampai 15 film Indonesia baru yang menjadi eligible (berhak) untuk ditonton para kurator FFI.

Tetapi, mulai 1 Oktober 2019 sampai pandemi mulai dan bioskop tutup pada pertengahan Maret 2020, baru ada 53 film.

Karenanya, tahun ini pihak Komite FFI memutuskan film panjang Indonesia yang tayang di OTT atau platform streaming juga berhak ditonton dan dinilai oleh kurator.

“Masih ada waktu sampai 30 September 2020 bagi Komite FFI untuk menyeleksi film. Jadi, jika ada film memenuhi syarat, tetap akan dipertimbangkan,” ujar Nia Dinata selaku Ketua Komite Penjurian dan Seleksi FFI 2020.

Tahap penjurian dan seleksi masih mengikuti format pelaksanaan tahun sebelumnya. Untuk tahap awal dari perjalanan panjang menuju penominasian dan penganugerahan akan tetap dikurasi oleh insan dari berbagai profesi yaitu akademisi, jurnalis, dan aktor.

Dasar penilaian utama di tahap seleksi adalah kualitas teknis dan estetika. Berikutnya, profesionalisme kerja yang tercermin dari film tersebut, dan orisinalitas cerita. Selain itu, film-film yang menjunjung tinggi nilai kemanusian yang setara akan dipilih.

FFI 2020 tidak sepenuhnya didukung oleh orang film. Dalam diskusi virtual pekan lalu yang diadakan Kemdikbud, sejumlah sineas menyebutkan banyak hal lebih penting bagi perfilman Indonesia pada masa pandemi ketimbang menggelar FFI.

Berita Lainnya