Get well soon, Pak Ade
Salah satu Dosen tetap Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, diketahui dikeroyok massa saat aksi demonstrasi berlangsung di Gedung DPR/MPR, Senin (11/04/2022) kemarin. Berikut kronologi lengkap pengeroyokan tersebut.
Sebagai latar belakang, perlu diketahui terlebih dahulu siapa itu Ade Armando. Sebelumnya, nama Ade memang kerap terseret kontroversi akibat konten-kontennya di media sosial.
Sebut saja saat ia menulis "Allah kan bukan kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues," pada 2017 silam.
Pada tahun yang sama, ia juga pernah mengunggah foto pentolan FPI, Rizieq Shihab, bersama beberapa ulama yang mengenakan topi khas Santa Claus. Ada pula cuitan ‘azan tak suci’ yang turut menjadi perbincangan publik. Karena itulah, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI tersebut kerap mendapat panggilan polisi.
Pada saat diwawancarai wartawan di depan Gedung DPR saat demo berlangsung, Ade mengaku sebenarnya tidak ingin mengikuti aksi unjuk rasa bersama mahasiswa. Tujuannya saat itu adalah memantau dan menyatakan turut mendukung aspirasi tolak perpanjangan masa jabatan presiden. Adapun Ade menambahkan ingin memberikan dukungan moril gerakan BEM SI.
"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan dukungan, tetapi saya dengar BEM SI pecah,” kata Ade Armando sebelum massa berkumpul di depan gedung DPR RI, dikutip dari Bisnis.com.
Pantauan Tempo dan beberapa media lain menyebut Ade terlihat beradu mulut dengan sekelompok orang yang menyebutnya sebagai ‘provokator’. Ada pula teriakan-teriakan “Bunuh, bunuh Ade Armando,” yang bergaung padahal para demonstran telah mulai membubarkan diri.
Saat itulah, terlihat sejumlah massa dengan pakaian serba hitam yang mulai melempari gedung DPR/MPR dengan batu dan kayu. Tak lama kemudian, Ade juga mulai dipukuli oleh massa yang diperkirakan sejumlah 30 orang dengan kayu hingga batu.
Setelah berhasil diamankan oleh polisi berpakaian preman, Ade langsung dibawa ke ruang HCU RS Siloam, Jakarta Selatan sekitar pukul 10 malam. Sebelumnya, ia tidak diperbolehkan dijenguk oleh siapa pun kecuali keluarga terdekat.
"Saya langsung nemenin beliau (Ade) ketika dokternya itu menjelaskan. Hasil CT scan tadi malam, itu menunjukkan Bang Ade pendarahan di otak belakangnya, jadi itu memanjang," kata sahabat Ade Armando, Nong Darol Mahmada, saat ditemui di RS Siloam, Selasa (12/4/2022) dikutip dari Detik.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, membenarkan telah mulai mengidentifikasi pelaku pemukulan Ade. Sebelumnya, sempat beredar di media sosial foto empat orang yang diduga sebagai pelaku pemukulan Ade saat demonstrasi tersebut.
Zulpen pun menerangkan telah mengidentifikasi keempat pelaku pemukulan tersebut yakni berinisial DUH, AP, TSBP, dan AL.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia, meminta polisi untuk terus memproses pelaku penganiayaan tersebut.
"Kami berharap tindak kekerasan yang dialami oleh saudara Ade Armando dapat segera ditangani oleh pihak yang berwenang. Sepenuhnya kami menyerahkan penyelesaian kasus ini pada mekanisme hukum yang berlaku," bunyi rilis sikap dari rilis yang diterbitkan oleh pihak Universitas Indonesia (12/4/2022)