Pray for Dubai!
Banjir parah merendam Dubai, Uni Emirat Arab, akibat hujan dengan curah tinggi, Kawula Muda.
Akibatnya, banjir menerjang landasan di Bandara Internasional Dubai yang membuat beberapa penerbangan tertunda dan dibatalkan. hingga menyebabkan sekolah-sekolah terpaksa ditutup.
Dikutip dari CNN, Kamis (18/4/2024), curah hujan sebesar 259,5 milimeter yang turun hanya dalam 12 jam. Hujan tersebut lantas membuat jalan-jalan di Dubai berubah menjadi sungai, dan air penuh menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha.
Curah hujan hingga 259,5 milimeter di Uni Emirat Arab disebut merupakan curah hujan terbesar sejak pencatatan dilakukan 75 tahun lalu. Hujan deras tersebut mengguyur gurun Uni Emirat Arab hanya dalam satu hari atau pada Selasa (16/4/2024) waktu setempat.
Pusat Meteorologi UAE menyebut badai hujan tersebut merupakan sejarah karena untuk pertama kalinya sejak 57 tahun terakhir.
"Badai ini terbilang bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam kurun waktu kurang lebih 57 tahun," kata Esraa Alnaqbi, Senior Pusat Meteorologi Nasional UEA.
"Jadi faktanya jumlah curah hujan tersebut tercatat dalam waktu kurang dari 24 jam (bersejarah). Biasanya, jumlah ini (hujan) cenderung bersifat kumulatif selama dua atau tiga hari," lanjutnya.
Kepolisian setempat melaporkan satu orang tewas akibat banjir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kawula Muda.
Korban yang tewas merupakan seorang pria berusia 70 tahun yang bersama mobilnya hanyut terbawa arus banjir di area Ras Al-Khaimah.
Peristiwa curah hujan yang ekstrim seperti ini disebabkan oleh menghangatnya atmosfer akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Sebelumnya, Dubai lumpuh akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir besar menggenang sejumlah wilayah di UEA dan Bahrain. Di Oman, sebanyak 18 orang tewas pada Minggu (14/4/2024) dan Senin kemarin.