Hai Kawula Muda, akhirnya Donald Trump akui kekalahan dari Joe Biden.
Presiden Donald Trump pada Kamis (7/1/2021) waktu Amerika Serikat akhirnya untuk pertama kalinya dengan kata-katanya sendiri mengatakan bahwa presiden terpilih akan mengambil alih pemerintahan pada 20 Januari 2021.
Tanpa menyebut nama Joe Biden, Trump berpidato dalam video berdurasi hampir tiga menit dan mengatakan kalau pemerintahan baru akan dilantik beberapa waktu mendatang.
Melansir CNBC, Donald Trump sebelumnya berulang kali berjanji tidak akan pernah menyerah kepada Biden dan mengajukan lusinan tuntutan hukum serta membanjiri akun Twitternya dengan klaim penipuan meski tak berdasar.
Penolakan untuk menerima hasil pemilu memuncak dengan kerusuhan mematikan pada Rabu (6/1/2021), Ketika ara pendukung Trump menyerbu gedung Capitol untuk mengagalkan proses kongres untuk menghitung suara pemilih dan mengonfirmasi kemenangan Biden.
“Sekarang emosi harus didinginkan, dan ketenangan dipulihkan. Kita harus melanjutkan bisnis Amerika,” kata Donald Trump dalam pidato pertamanya setelah kerusuhan.
“Fokus saya sekarang beralih ke memastikan transisi kekuasaan yang mulus, teratur, dan tanpa hambatan,” ujar Trump lagi.
Diberitakan di berbagai media massa, Donald Trump akhirnya mengumumkan peralihan pemerintahan baru karena telah merasa terpojok.
Banyak pihak mengecam Trump yang dianggap telah memprovokasi para pendukungnya sehingga terjadi kerusuhan di gedung Capitol. Bahkan yang lebih berbahaya, bukannya mengecam, Trump justru menyatakan kalau apa yang dilakukan para perusuh adalah hal yang wajar.
Kecaman bahkan pemblokiran akun media sosial pun diberikan kepada Trump. Tak sampai di situ, para anggota parlemen termasuk dari Partai Demokrat menyerukan agar Presiden Donald Trump dicopot dari jabatannya, baik melalui pemakzulan atau Amandemen ke-25 Konstitusi AS.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang setuju dengan usulan pencopotan Trump, menyatakan bergabung dengan pimpinan Senat AS untuk meminta Wakil Presiden AS mencopot Presiden Trump.
“Jika wakil presiden dan kabinet tidak bertindak, Kongres AS mungkin siap untuk maju dengan impeachment yang merupakan sentimen luar biasa dari kaukus (pertemuan tertutup antartokoh politik) saya dan Amerika Serikat,” ujar CNN.
Pada pernyataan yang terpisah, Pelosi menyebut Donald Trump sebagai orang yang sangat berbahaya dan tidak boleh melanjutkan jabatannya.
“Ini mendesak. Ini darurat dengan magnitude tertinggi. Meskipun hanya tersisa 13 hari, hari apa pun bisa menjadi pertunjukan horor bagi Amerika,” ujar Pelosi menambahkan.