Bagaimana pendapat lo, Kawula Muda?
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk menghindari atau membatasi kegiatan buka bersama (bukber) selama bulan Ramadan untuk cegah kenaikan kasus Covid-19.
Imbauan tersebut dimaksudkan agar kasus Covid-19 tidak melonjak jelang Lebaran Idul Fitri 2023 mendatang, Kawula Muda.
"Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus atau kasus memuncak 2-4 minggu ke depan saat momen hari raya. Jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik," ucap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama Senin, (27/03/2023) melansir CNN.
Ngabila mengatakan, meski kasus Covid-19 di Jakarta terkendali, terdapat sedikit kenaikan kasus positif dalam satu minggu terakhir, Kawula Muda.
Melansir data dari situs resmi pemantauan Covid-19 milik Pemprov DKI dan rilis dari BNPB, selama satu pekan ini, kenaikan kasus tertinggi terjadi pada 22 Maret 2023 dengan tambahan 224 kasus baru.
Sedangkan, berdasarkan rilis dari BNPB, tambahan kasus baru Covid-19 di DKI sebanyak 137 kasus pada Senin (27/3/2023).
"Situasi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali walaupun ada sedikit kenaikan kasus positif dalam seminggu terakhir," jelas Ngabila.
Ngabila mengingatkan masyarakat untuk selalu disiplin menggunakan masker dan menghindari orang yang sedang sakit. Sebab, kedua cara tersebut merupakan cara efektif untuk mencegah sakit, Kawula Muda.
Ngabila menuturkan, dalam sepekan terakhir ada empat orang meninggal dunia akibat Covid-19 dan semuanya merupakan lansia. Empat pasien meninggal berstatus memiliki komorbid berat terutama hipertensi dan diabetes mellitus.
"Cegah kematian dengan vaksinasi Covid-19 empat kali usia 18 tahun ke atas. Selagi ada dan gratis. Lokasi vaksinasi dapat dilihat di Instagram Dinkes DKI atau puskesmas dan RSUD terdekat," ucapnya.
Untuk diketahui, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 Jakarta saat ini berkisar 6-7 persen.