Kira-kira berapa, ya Kawula Muda?
Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat publik bertanya berapa gaji yang diperoleh mereka, usai sejumlah pengurus di sana dituduh menyelewengkan dana para donatur.
Berdasarkan sejumlah sumber yang beredar, gaji dari karyawan ACT bisa mencapai ratusan juta, loh! Dari petinggi ACT, bisa mendapatkan Rp 250 juta per bulan. Senior Vice President mendapatkan Rp 200 juta.
Vice President Rp 80 juta dan Direktur Eksekutif Rp 50 juta. Selain itu mereka mendapatkan kendaraan dinas kelas atas seperti mobil Toyota Alphard, Honda CR-V, dan Pajero Sport.
Sementara itu, Presiden ACT, Ibnu Khajar menjelaskan, gaji dan operasional ACT diambil 13,7 persen dari dana kemanusiaan pada rentang tahun 2017-2021. Bila dihitung dana 13,7 persen dengan nominal anggaran di 2020, maka ACT memakai dana operasional kurang lebih Rp 71,10 miliar.
Nominal gaji presiden ACT sendiri pernah mencapai Rp 250 juta. Saat itu, presiden yang masih menjabat adalah Ahyudin sampai pada 11 Januari 2022, melansir dari CNN, Rabu (06/07/2022).
Untuk Senior Vice President, ia bisa mendapatkan gaji Rp 150 juta dengan setiap bulannya Rp 80 juta per bulan. Sedangkan level direktur eksekutif digaji sekitar Rp 50 juta dan direktur mendapatkan Rp 30 juta.
Kata Ibnu, besaran gaji itu tidak dilanjutkan karena filantropi ACT tidak stabil. Ada juga beberapa karyawan yang mengalami pemotongan gaji. Kini, pendapatannya saat ini tidak lebih dari Rp 100 juta per bulannya.
Baru-baru ini beredar informasi yang diduga terjadi penyelewengan donasi oleh sejumlah petinggi ACT. Uang yang disalurkan oleh ACT tidak sesuai dengan jumlah yang berhasil digalang oleh lembaga tersebut.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan, telah membuka penyelidikan atas masalah pengelolaan dana masyarakat untuk bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh ACT.