Ngadi-ngadi ya, Kawula Muda!
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pemblokiran terhadap beberapa platform digital termasuk Paypal, Yahoo, hingga Epic Games. Adapun hal tersebut dikarenakan platform-platform tersebut tidak mematuhi aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.
Menanggapi banyaknya pemblokiran tersebut, banyak masyarakat yang melakukan protes. Hal tersebut dikarenakan pemblokiran tersebut dianggap mengganggu masyarakat, terutama dengan banyaknya aplikasi game online populer yang kini tidak dapat diakses tanpa VPN.
Warganet pun melakukan protes dengan berbagai cara melalui platform masing-masing. Berikut beberapa di antaranya!
Sejumlah masyarakat diketahui mengirim karangan bunga untuk Kominfo usai terblokirnya Steam dan PayPal.
“Terima kasih karena telah membuat kami khawatir (dari) Industri 4.0 Kreatif Digital,” tulis salah satu karangan bunga tersebut yang tertangkap kamera akun Twitter @tilehopper. “Turut berduka cita untuk kematian kebebasan internet,” tulis karangan bunga lainnya.
Sekelompok orang yang menamakan diri sebagai ‘Blok Politik Pelajar’ mengancam akan melempari Kantor Kominfo dengan botol berisi urine. Adapun rencana tersebut awalnya diwacanakan akan dilakukan pada Senin (01/08/2022) pukul 14:00 WIB.
Walau begitu, aksi tersebut batal dilakukan, Kawula Muda! “Blok Politik Pelajar lebih baik memutuskan untuk mengurungkan aksi ini daripada dilihat sebagai penyulut kegagalan advokasi di kemudian hari,” tulis rilis Blok Politik Pelajar pada Senin (01/08/2022).
Semenjak diblokirnya berbagai aplikasi tersebut, tagar BlokirKominfo langsung ramai digaungkan di media sosial. Bahkan, hingga Senin (01/08/2022) pukul 11.30 WIB, tagar tersebut mencapai 40.000 tweets, Kawula Muda!
Berbagai utas tersebut pun berisi ungkapan kekecewaan, kesedihan, hingga kekesalan warganet akibat terblokirnya berbagai aplikasi dan situs yang biasa dipakai sehari-hari.