Cuti Sakit Ditolak Atasan, Karyawan di Thailand Meninggal Saat Bekerja

Padahal cuti tuh termasuk hak karyawan loh...

Karyawan di Thailand meninggal setelah ditolak izin sakit oleh managernya (iStock)
Thu, 26 Sep 2024

Seorang karyawan pabrik di Thailand meninggal dunia setelah cuti sakitnya ditolak oleh manajernya, Kawula Muda.

Korban, yang diketahui bernama May (30), sempat dirawat inap di rumah sakit selama empat hari karena didiagnosis mengalami radang usus besar. 

Meskipun kondisinya belum pulih sepenuhnya, May masih membutuhkan waktu istirahat tambahan untuk pemulihan.

Tapi sayangnya, atasan May menolak permintaan cuti tambahan hanya karena dia nggak bisa menyerahkan surat keterangan dokter terbaru yang diperlukan buat dapet izin cuti sakit satu hari lagi.

Waktu itu, May mengambil cuti selama empat hari dengan surat keterangan dokter dari tanggal 5 sampai 9 September 2024.

Karena takut dipecat, May memaksakan diri untuk masuk kantor (iStock)

Setelah pulang, ternyata dia masih merasa belum sehat dan mutusin buat ambil cuti tambahan dua hari lagi.

Sayangnya, sampai tanggal 12 September 2024, kondisi May malah makin parah. Akhirnya, dia mengajukan cuti dua hari lagi.

Tapi manajernya bilang kalau May harus masuk kerja dulu dan kasih surat keterangan dokter yang baru, karena dia sudah sering banget ambil cuti sakit.

Karena takut dipecat, May tetap maksain datang kerja tanggal 13 September, padahal dia masih sakit parah. Baru kerja 20 menit, dia langsung pingsan. 

Dikutip dari Bangkok Post, menurut keterangan teman May, sebenarnya May nggak pernah ambil cuti sakit sebelumnya, sampai dia kena radang usus besar ini.

Setelah pingsan, May langsung dilarikan ke rumah sakit dan harus jalani operasi darurat.

Namun, nyawa May tidak bisa diselamatkan. Dia dinyatakan meninggal karena necrotising enterocolitis pada malam berikutnya, Sabtu, 14 September 2024.

Perusahaan tempat May bekerja, yaitu Delta Electronics Thailand, secara resmi ngumumin kabar duka soal meninggalnya May lewat postingan di halaman Facebook mereka. 

"Kami sangat berduka atas kehilangan rekan kami. Pikiran dan belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya di masa sulit ini," demikian bunyi pengumuman tersebut.

"Saat ini, kami masih dalam proses menetapkan fakta-fakta seputar kepergiannya dan telah memulai penyelidikan yang menyeluruh. Tujuan kami adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang situasi ini sambil memastikan kami memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarganya. Kami tetap berkomitmen penuh untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu selama periode yang menantang ini. Kami akan membagikan pembaruan saat informasi lebih lanjut tersedia. Terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda selama waktu yang sensitif ini, demikian ditutup." lanjutnya.

Berita Lainnya