Lo ngerasa akhir-akhir ini panas banget ga si, Kawula Muda?
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, menjelaskan alasan panasnya cuaca belakangan ini adalah puncak musim kemarau yang semakin dekat.
“Saat ini, posisi matahari sudah berada agak ke wilayah utara ekuator, atau tepatnya di sekitar 140 Lintang Utara dan masih bergerak ke utara hingga Juni, yang mengindikasikan puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum," tuturnya dikutip dari Kompas pada Senin (09/05/2022).
Adapun sebagian wilayah Indonesia, terutama Jawa-Bali-Nusa Tenggara memang telah berada di selatan ekuator. Kondisi tersebut biasa terjadi pada periode April-Mei dan menandakan peralihan musim hujan ke kemarau. Bahkan, suhu Jakarta sepekan terakhir mencapai 36 derajat celcius.
Sementara itu, sebagian wilayah Indonesia lain masih mengalami periode basah/hujan.
Miming juga menjelaskan periode perubahan musim didominasi oleh kondisi cerah pada pagi hari. Kemudian, pada siang hingga sore hari, akan terbentuk awan-awan tebal yang menjadi hujan pada malam hari.
"Hal ini dapat terjadi karena minimnya tutupan awan di wilayah jabodetabek pada pagi hari sehingga terjadi pemanasan radiasi matahari maksimal hingga di permukaan. Lalu pada siang-sore hari umumnya akan terbentuk awan-awan dan dapat terjadi hujan," jelasnya.
Secara umum, kondisi cuaca panas tersebut diprediksi akan terjadi hingga pertengahan Mei mendatang.