Kawula Muda, jadi bisa belajar soal naik haji sambil main game, deh!
Dua siswa kelas delapan MTs NU Banat Kudus, Syatta Imityaaz Thuvaila dan Dea Maulina Zukhrufa, berhasil meraih penghargaan tingkat internasional setelah menciptakan Game of Hajj. Game of Hajj merupakan game edukatif bertema haji yang dibuat untuk mempermudah pengenalan haji kepada siswa.
Dilombakan dalam bentuk karya tulis ilmiah, Game of Hajj sukses menyabet medali emas dan special award di ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) tahun ini.
Lomba tersebut diselenggarakan secara daring pada 18–19 Februari 2021 dan diikuti oleh 450 peserta dari 20 negara.
Penciptaan Game of Hajj berangkat dari pengamatan Syatta dan rekannya terhadap kondisi sekolah saat pelajaran haji. Menurut Syatta, pelajaran haji membutuhkan area yang luas dan replika tempat-tempat penting sehingga menjadi kendala tersendiri bagi pihak sekolah.
"Alasannya kita membuat Game of Hajj adalah karena madrasah mempunyai beberapa kendala dalam memberikan pembelajaran tentang pelaksanaan haji atau manasik haji," tutur Syatta.
Oleh sebab itu, Syatta dan rekannya berinisiatif membuat game seputar haji. Game tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa mempelajari haji dengan cara yang menyenangkan.
Game of Hajj nantinya akan bisa diunduh di telepon genggam serta dapat dimanfaatkan untuk mempelajari jamrah, sa’i, hingga tawaf. Game of Hajj juga dilengkapi suara dan gambar yang membantu siswa meningkatkan pemahaman seputar pelaksanaan haji.
Di sisi lain, pihak MTs NU Banat Kudus mengungkapkan bahwa Game of Hajj saat ini masih berada dalam tahap perbaikan dan penyempurnaan. Setelah semua tahap tersebut dilewati, Game of Hajj rencananya akan tersedia di Google Playstore.