Semoga Indonesia gak sampai kekeringan ya, Kawula Muda :)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di daerah rawan kekeringan pada musim kemarau panjang untuk ‘menampung’ air hujan. Hal tersebut pun disebut oleh kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pada Kamis (16/02/2023).
“Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampungan,” tuturnya pada saat Kick-Off Meeting 10th World Water Forum (WWF) mengutip Antara.
Lebih lanjut, Dwikorita menyatakan musim kemarau 2023 berpotensi menjadi lebih kering bila dibandingkan tiga tahun terakhir (2020-2022). Karena itu, diharapkan air yang ditampung dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Imbauan dari BMKG tersebut pun berlaku terutama untuk beberapa wilayah yang rawan kekeringan ekstrem. Sebut saja Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTP).
“Langkah pencegahan harus dilakukan semua pihak terkait sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi,” tambah Dwikorita.
Musim kemarau 2023 diprediksi dapat menjadi lebih kering karena adanya La Nina (yang memicu iklim basah) mulai meninggalkan Indonesia. Krisis air pun dapat menjadi ancaman serius dari musim kemarau tersebut apabila tidak dilakukan pencegahan dan persiapan penanggulangan terlebih dahulu.
“Krisis air dapat terjadi di seluruh belahan dunia dan menjadi krisis global yang harus diantisipasi setiap negara. Tidak peduli itu negara maju atau berkembang. Karenanya, isu ini harus menjadi perhatian bersama seluruh negara tanpa terkecuali,” tambah Dwikorita mengutip CNN Indonesia.
Sementara itu, Indonesia kini mulai memasuki musim kemarau. Karena itu, hujan dengan kategori rendah berpeluang terjadi di beberapa daerah. Sebut saja Sulawesi Tengah di bulan Maret, dan sebagian NTB-NTT pada bulan April. Berikut rincian pada bulan-bulan selanjutnya, Kawula Muda!
- Mei: bagian selatan Sumatera Selatan, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, bagian timur Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT.
- Juni: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua bagian selatan.
- Juli-Agustus: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara dan sebagian Papua.