Kawula Muda, kalian udah coba Clubhouse belum sih?
Aplikasi Clubhouse berencana untuk meningkatkan sistem keamanan pada aplikasinya setelah Riset Stanford Observatory (SIO) mengungkapkan bahwa sistem mereka rentan.
SIO mengatakan bahwa infrastruktur aplikasi Clubhouse disediakan oleh Agora, perusahaan software real-time engagement yang berasal dari China. Clubhouse juga memiliki nomor ID dan chatroom D yang ditransmisikan dalam teks biasa (plaintext) yang berpotensi membuat pengguna mudah dilacak.
Agora juga dinilai berpotensi untuk mengakses audio dari pengguna Clubhouse. Clubhouse juga memantau bahwa terdapat kejadian di mana metadata chatroom diteruskan ke server yang diduga memiliki host dari China, sementara file audio dialihkan melalui server yang dikelola China.
“Kedua masalah keamanan ini relatif mudah untuk dieksploitasi dan menimbulkan risiko keamanan langsung bagi jutaan pengguna Clubhouse, terutama yang ada di China,” tulis SIO pada blognya.
Merespons hal ini, Clubhouse berkomitmen terhadap perlindungan data dan privasi dari para pengguna.
“Selama 72 jam ke depan, kami merilis perubahan untuk menambahkan enkripsi dan pemblokiran tambahan untuk mencegah klien Clubhouse mengirimkan ping ke server di China. Kami juga berencana melibatkan firma keamanan data eksternal untuk meninjau dan validasi perubahan ini,” ujar Clubhouse.
China memiliki peraturan yang ketat terhadap penggunaan internet termasuk aplikasi yang masuk ke negaranya. Clubhouse merupakan salah satu aplikasi yang tidak memiliki izin masuk di China.
Meskipun demikian, terdapat beberapa warga yang memiliki cara untuk mengunggah dan menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini juga sempat digunakan oleh warganet China untuk mendiskusikan berbagai topik politik yang sensitif. Namun, aplikasi Clubhouse kemudian di blokir pada Senin (8/2/2021).