Hai Kawula Muda, akhirnya pemerintah telah memutuskan harga vaksin Covid-19 sinovac.
Pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI akhir Agustus 2020, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir memaparkan bahwa pemerintah telah menandatangani kerja sama dengan Sinovac.
Sinovac merupakan salah satu perusahaan di China yang menjadi produsen vaksin Covid-19. Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang sudah memesan vaksin dari perusahaan tersebut.
Harga yang disepakati adalah 8 dolar AS atau sekitar Rp 117.000 per dosis termasuk bahan baku. Untuk tahun 2021, harga turun menjadi 6 sampai 7 dolar AS per dosis atau sekitar Rp 88.000 sampai Rp 103.000.
“Ini bahan baku karena kita ingin belajar memproduksi vaksin, tidak hanya istilahnya terima vaksin yang sudah jadi,” ujat Erick Thohir.
Perhitungan awal, harga vaksin berkisar 25 hingga 30 dolar AS atau Rp 365.000 hingga 438 ribu per orang. Namun, Bio Farma selaku BUMN yang ditunjuk sebagai penyedia vaksin di Indonesia sedang menghitung ulang angka tadi.
Vaksin Sinovac saat ini sudah masuk uji klinis tahap akhir di Indonesia, Brasil, Bangladesh, dan Cile. Vaksin ini juga sudah mendapat izin penggunaan darurat dari pemerintah China.
Dikutip dari AP, CEO Sinovac Yen Weidong mengungkapkan pihaknya akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba vaksin Covid-19.
Mengutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan bahwa harga vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia di kisaran Rp 200.000 per dosisnya.
Pernyataan itu diungkapkan Honesti untuk menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangai kontrak pengadaan vaksin dengan Brasil dan akan menjualanya seharga 1,96 dolar AS atau sekitar Rp 29.000 per dosis.
Dalam keterangan tertulis pada Selasa (13/10/2020), Honesti menjelaskan, informasi harga vaksin Covid-19 di Brasil tersebut telah diklarifikasi ke pihak Sinovac.
Mereka juga sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang isinya memastikan bahwa informasi tentang kontrak pembelian 46 juta dosis bernilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brasil tidaklah tepat. Begitu pula dengan harga 1,96 dolar AS per dosis.
Menurut Honesti, Sinovac saat ini tengah menelusuri informasi tersebut. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, dalam menentukan harga vaksin Covid-19, Sinovac menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang jadi penentu. Salah satunya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase ketiga, terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.
Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia. Jadi, skema pemberian harga vaksin Covid-19 tidak dapat disamakan satu negara dengan negara lainnya.
Hingga saat ini, uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 masih berlangsung. Data terakhir menunjukkan, sampai Kamis (9/10/2020), 843 relawan sudah mendapat penyuntikan kedua dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua atau masuk periode monitoring.
Sejauh ini, uji klinis tahap ketiga berjalan lancar dan belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19 dari Sinovac.