Mulai dari masalah pembuatan mozaik hingga pelecehan secara verbal yang dilakukan panitia, Kawula Muda!
Lewat akun media sosialnya, BEM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menuliskan permohonan maaf kepada mahasiswa baru yang dirugikan pada pelaksanaan masa orientasi pengenalan kampus (ospek) Untirta.
“Kami segenap keluarga besar BEM KBM Untirta menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa baru, orangtua mahasiswa baru dan masyarakat Serang dan sekitarnya atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kegiatan Technical Meeting PKKMB 2022,” tulis caption unggahan Press Release yang diunggah pada Rabu (10/08/2022).
Lebih lanjut, pihak panitia turut menjelaskan beberapa hal yang terjadi pada technical meeting (TM) ospek tersebut.
Sebelumnya, memang viral di media sosial terkait kesaksian para mahasiswa baru pada saat TM tersebut.
Hal itu terkait dengan peserta yang harus berdiri di lapangan dengan terik matahari pada pukul 12 hingga 5. Para peserta mengaku tidak diberikan kesempatan makan maupun minum selama kegiatan tersebut berlangsung.
BEM Untirta pun menjelaskan bahwa proses berdiri di lapangan tersebut merupakan proses pengambilan gambar video mozaik menggunakan drone. Pada awalnya, disebutkan waktu estimasi adalah dua jam saja.
“Tetapi setelah proses pengambilan gambar tidak sesuai dengan estimasi,” demikian isi press release tersebut.
Kemudian, terkait dengan larangan makan, minum, istirahat, dan salat, disebutkan panitia telah mengimbau peserta untuk sarapan terlebih dahulu.
Peserta juga telah diminta untuk membawa bekal dan minuman untuk makan siang selama proses istirahat ospek berlangsung.
“Sedangkan untuk sholat, diberikan waktu sesuai dengan jadwal istirahat selama dua jam, yaitu mulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB yang diatur secara bergiliran,” lanjut penjelasan BEM Untirta.
Mengenai mahasiswa yang pingsan dan mengalami sakit akibat proses di lapangan tersebut, BEM Untirta turut mengklaim telah mengantarkan serta bertanggung jawab penuh di rumah sakit.
Lebih lanjut, hal lain yang diprotes yakni pelecehan seksual secara verbal. Disebutkan salah satu panitia Ospek mempertanyakan mengapa mahasiswa baru mengenakan make-up.
“Katingnya ada yang ngelecehin secara verbal sampe bilang semacem “ngapain sih dek, takut belang ya? Ngapain pake make up? Mau godain dosen?” Gila aja adek gue digituin,” tulis akun @aimenasalma.
BEM Untirta pun menegaskan telah menyusun SOP dan melakukan training agar panitia tidak melakukan kontak fisik maupun kekerasan verbal selama Ospek berlangsung.
Sayangnya, belum ada tanggapan resmi dari pihak Universitas mengenai langkah penanggulangan apabila kekerasan fisik dan verbal tersebut terjadi kembali saat pelaksanaan ospek resmi dilaksanakan nanti.
Sementara itu, pihak BEM juga mengimbau mahasiswa baru untuk melaporkan ‘kejadian kurang menyenangkan’ selama Ospek kepada Hotline Humas Untirta dengan nomor 0822-9897-9737.