Beneran lebih boros gak sih?
Belakangan ramai menjadi perbincangan perkara bensin dari Pertamina yang justru lebih boros setelah adanya kenaikan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hal ini terjadi lantaran adanya keluhan dari seorang warga yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite yang mengandung RON 90.
Kenaikan harga BBM terutama Pertalite yang ditetapkan oleh Pemerintah pada tanggal 3 September lalu dari harga semula yang hanya Rp 7.650 per liternya dan naik hingga mencapai Rp. 10.000 per liternya.
Pasca kenaikan harga BBM terutama Pertalite juga warga menilai pemakaian bensin menjadi lebih boros dan kualitas Pertalite juga menurun.
Menanggapi hal ini, Corporate Secretary PT Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan sudah sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu.
Dalam keputusan tersebut menurut Irto, batasan dalam spesifikasi sesuai Keputusan Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
Dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (21/09/2022) Irto mengatakan, “Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (kiloPascal).”
Irto mengatakan bahwa semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi pula tingkat penguapannya. Pertalite sendiri dikatakan memiliki batasan maksimum penguapannya mencapai 10 persen dengan suhu maksimal 74 derajat Celsius. Selain itu, Irto juga mengimbau kepada para konsumen agar membeli BBM di lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop agar produk yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya.