Semoga banjirnya cepet surut ya, Kawula Muda!
Banjir yang melanda Pakistan selama tiga bulan ke belakang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. Keadaan ini diperparah dengan hancurnya sepuluh jembatan dan puluhan bangunan karena banjir tersebut.
Rusaknya jembatan dan bangunan tersebut juga dikhawatirkan menambah jumlah korban karena terputusnya akses untuk obat-obatan.
Banjir yang terjadi di Pakistan tersebut disebabkan oleh hujan muson dan pencairan gletser akibat permasalahan iklim yang serius.
Pemanasan global berakibat pada pencairan gletser dan berdampak pada proses penguapan yang lebih cepat, sehingga memperparah hujan lebat.
Pakistan sendiri dilaporkan memiliki 7.532 gletser, yang mana lebih banyak dari negara mana pun di kawasan bersalju Asia Tengah.
Simon Bradshaw dari Dewan Iklim Australia menyebut kondisi tersebut membuat Pakistan menjadi salah satu negara yang paling terdampak cuaca ekstrem terkait perubahan iklim.
Pemerintah bahkan mengatakan bahwa Pakistan sedang berada dalam masa cuaca ekstrem. Selain itu, pemerintah mengingatkan bahwa sepertiga wilayah Pakistan berpotensi terendam banjir.
“Kita mungkin akan melihat seperempat atau sepertiga Pakistan terendam air. Kita mengalami malapetaka iklim serius, salah satu yang tersulit pada dekade ini,” kata Rehman Minggu (28/8/2022), mengutip The Guardian.
Yang menjadi tantangan untuk Pakistan sendiri adalah, situasi ekonomi Pakistan sudah buruk dan rusaknya infrastruktur memperparah keadaan banjir di Pakistan sendiri.