Kawula Muda, ada fitur baru di LinkedIn, yaitu LinkedIn Stories!
Ada yang baru dari LinkedIn, yaitu sebuah fitur bertajuk LinkedIn Stories. Fitur ini memungkinkan anggota dan organisasi untuk membagikan gambar maupun video pendek tentang momen pekerjaan sehari-hari mereka.
Mengutip pernyataan dari LinkedIn, berbagi cerita tentang pengalaman bekerja secara profesional memudahkan seseorang untuk mendapatkan pengalaman maupun wawasan dari orang lain. Tidak hanya itu, fitur ini juga berguna untuk membangun relasi dengan komunitas profesional pengguna LinkedIn.
Sebagaimana fitur Stories di Instagram ataupun WhatsApp, LinkedIn Stories juga digunakan untuk membagikan cerita yang diunggah selama 24 jam.
Sementara ini, fitur LinkedIn Stories masih dalam proses uji coba dan hanya bisa digunakan oleh para pengguna di negara tertentu, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis. LinkedIn Stories saat ini tidak tersedia untuk pengguna yang berlokasi di Cina.
Pengguna hanya dapat memposting stories dari aplikasi seluler. Untuk mengaksesnya, pastikan pengguna menggunakan aplikasi versi terbaru.
Fitur terpenting dari tools ini antara lain sebagai berikut.
Linkedin adalah platform yang menyediakan layanan agar penggunanya bisa berkolaborasi dengan yang lain secara efektif dalam dunia profesional atau pekerjaan.
LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Hingga April 2018, LinkedIn memiliki lebih dari 546 juta pengguna di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia, meliputi 150 industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang diklasifikasi menurut jasanya.
Melansir dari Statista, hingga April 2018, Linkedin memilik 260 juta pengguna aktif. LinkedIn dimulai di ruang tamu pendirinya, Reid Hoffman, pada 2002 dan diluncurkan secara resmi pada 5 Mei 2003.
CEO LinkedIn saat ini adalah Jeff Weiner, dengan anggota manajemen yang terdiri dari eksekutif berpengalaman dari perusahaan seperti Yahoo!, Google, Microsoft, TiVo, PayPal, dan Electronic Arts.
LinkedIn menjalankan bisnis yang terdiversifikasi, dengan sumber pendapatan dari langganan keanggotaan, penjualan iklan, dan solusi perekrutan.
Pada Desember 2016, Microsoft merampungkan akuisisinya terhadap LinkedIn, menggabungkan layanan cloud profesional terbesar dengan jaringan profesional terdepan di dunia.