Austria Akan Berlakukan Denda Rp 58,4 Juta Bagi Warganya yang Menolak Divaksin Covid-19

Hai Kawula Muda, ayo segera divaksin!

Ilustrasi vaksinasi anak-anak. (FREEPIK)
Sun, 12 Dec 2021

Sejak merebaknya Covid-19 hampir dua tahun yang lalu, Eropa menjadi wilayah yang terdampak dengan cukup parah.

Bahkan beberapa negara di Eropa melakukan tindakan lockdown bagi warganya hingga berkali-kali, termasuk saat varian Delta merajalela beberapa waktu lalu.

Munculnya varian Covid-19 terbaru Omicron, kembali membuat Eropa harus ekstra meningkatkan kewaspadaan.

Salah satunya adalah Austria yang akan menerapkan aturan keras untuk mengantisipasi dampak buruk dari varian yang bernama ilmiah B.1.1.529 tersebut.

Aturan terbaru tersebut adalah akan diberlakukan denda bagi warganya yang menolak untuk divaksinasi Covid-19.

Pemerintah menegaskan, mereka tidak akan memaksa warganya untuk vaksin. Namun, bagi warga yang tidak mau divaksin harus membawa denda 600 euro atau setara Rp 9,7 juta.

Jika permasalahan berlanjut, denda bisa naik menjadi 3.600 euro atau setara Rp 58,4 juta.

Aturan ini akan mulai berlaku pada Februari 2022. Saat aturan ini berlaku, semua warga berusia 14 tahun ke atas harus mengikuti vaksinasi, kecuali yang memiliki masalah kesehatan.

Atas penerapan baru tersebut, Austria pun menjadi negara Eropa pertama yang mewajibkan vaksin Covid-19.

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (PIXABAY)

 

Ditentang sebagian warga

Austria memang terus menggencarkan program vaksinasinya dalam beberapa waktu belakangan. Bulan lalu, Austria sempat menerapkan lockdown bagi warga yang belum divaksin.

Namun, karena kasus di Asutria melonjak, mereka akhirnya menerapkan lockdown untuk semua warga dan baru akan berakhir pada pekan ini.

Meski demikian, aturan larangan keluar rumah masih akan terus berlaku untuk warga yang belum mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Tak lama setelah diumumkan, sekitar 44 ribu warga Austria turun ke jalan untuk memprotes aturan wajib vaksin Covid-19 dengan ancaman denda hingga jutaan bahkan puluan juta rupiah.

Kepolisian Austria melaporkan bahwa aksi ini digelar pada Sabtu (11/12/2021), tak lama setelah pemerintah setempat mengumumkan aturan wajib vaksin.

Seorang demonstran bernama Analea mengatakan bahwa demokrasi seharusnya tidak seperti ini.

“Tolak fasisme vaksin,” demikian tulisan di salah satu poster yang dibawa demonstran di Wina, ibukota Austria.

Plakat lainnya terlihat bertuliskan, “Saya memperjuangkan kebebasan dan menentang vaksin.”

Berita Lainnya