Supaya remaja gak bisa konsumsi vape lagi, Kawula Muda!
Pemerintah Australia kini membatasi penjualan vape di negaranya. Nantinya, jenis rokok elektrik tersebut hanya dapat dibeli lewat apotek dan harus disertai oleh resep, Kawula Muda!
"Sama seperti yang mereka lakukan dengan merokok, Big Tobacco telah menggunakan produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata Menteri Kesehatan Mark Butler pada Reuters, Selasa (02/05/2023).
Karena itu, vape harus dikemas layaknya produk farmasi dan diperuntukkan bagi mereka yang memenuhi syarat saja. Selain itu, jumlah nikotin yang dapat dikonsumsi juga akan dibatasi.
Adapun pembatasan ini dikarenakan banyaknya anak muda dan remaja di Australia yang ketagihan menggunakan vape.
Sekitar 22 persen warga Australia yang berusia 18 hingga 24 tahun pun mengaku pernah menggunakan vape atau model rokok elektrik lainnya. Hal ini mengingat vape hadir dengan berbagai rasa buah yang menarik serta mudahnya membeli rokok elektrik tersebut di banyak tempat.
“Ini adalah produk yang ditargetkan untuk anak-anak kami, dijual bersama permen dan cokelat batangan,” tambah Mark.
Bahkan, Mark menyebut merokok vape telah menjadi masalah perilaku nomor satu di sekolah menengah hingga dasar di negara tersebut. Karena itu, pemerintah Australia ingin melakukan pembatasan konsumsi nikotin lewat vape, terutama pada anak-anak muda.
Vape diklaim lebih aman bila dibandingkan dengan rokok batangan dan berpotensi membuat seseorang berhenti merokok. Walau begitu, banyak penelitian yang kini dilakukan untuk mencari tahu dampak jangka panjang vape bagi kesehatan, terutama mengingat rokok ini dapat membuat ketagihan dan ketergantungan.
Di sisi lain, terdapat kekhawatiran aturan ketat tersebut malah akan membuat meroketnya penjualan vape di pasar ilegal.