Kawula Muda! Kenapa Bendera Kuning Identik Dengan Kematian? simak penjelasannya!
Kawula Muda pasti sudah sering lihat, jika ada seseorang yang meninggal atau berita duka, akan selalu ditandai dengan bendera berwarna kuning. Biasanya bendera kuning tersebut, akan dipasang di pinggir jalan menuju lokasi sampai di depan rumah duka.
Akan tetapi, Kawula Muda pernahkah berpikir, kenapa bendera kuning identik menjadi kabar duka atau tanda ada seseorang yang telah meninggal?
Padahal, jika dilihat dari arti segi warnanya, kuning melambangkan warna yang sangat cerah dan cheerful. Kenapa tidak warna yang lain seperti, merah, hitam atau putih?
Simak penjelasan dan asal usul mengapa bendera kuning identik dengan kematian di bawah ini.
Dilansir dari National Geographic, sejak zaman kolonialisme Belanda, pemilihan warna kuning sudah ditandai sebagai warna kematian. Warna tersebut dijadikan sebagai penanda bagi mereka yang menderita suatu wabah mematikan dan wajib dikarantina.
Kabarnya, di zaman kolonial Belanda tersebut, terdapat wabah yang menular dan mematikan, sehingga wabahnya banyak menelan korban. Bagi yang terpapar, harus mengisolasi diri dengan tanpa bendera kuning tersebut.
Tak jarang yang terjangkit wabah berujung pada kematian. Maka dari itu, bendera dengan warna kuning yang berbentuk persegi panjang dan polos, menjadi penanda kematian seseorang.
Terlebih, pada zaman kolonial Belanda tersebut, terdapat simbol huruf “Q” yang menjadi arti Quarantine. Serta penandaannya, bendera dipasang di setiap sudut jalan.
Meski kini penggunaannya sudah terganti menjadi penanda lokasi rumah duka, tampaknya bendera kuning sudah menjadi pesan dengan kesan yang mendalam tentang kematian, Kawula Muda.