Yah sebenarnya si bisa… Tapi ada ‘tapi’ nya, Kawula Muda!
Sejak akhir April 2022, penyakit mulut dan kuku (PMK) marak menyerang hewan ternak di Aceh hingga Jawa TImur.
Sayangnya, Jawa Timur merupakan pemasok utama sapi di Indonesia dengan presentasi 27 persen. Hal itu pun menimbulkan kekhawatiran mengingat perayaan Hari Raya Idul Adha yang semakin dekat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan daging sapi yang terinfeksi PMK masih bisa dimakan. Namun, daging tersebut harus diluluskan oleh beberapa pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dinyatakan aman dikonsumsi.
Sementara itu, organ yang terjangkit PMK secara langsung, seperti lidah, jeroan, dan kaki, tidak boleh dimakan oleh manusia.
Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK sebenarnya bukan penyakit baru dan telah terjadi di hampir seluruh dunia. Selain sapi, hewan ternak lain yang rentan terkena penyakit tersebut adalah sapi, kerbau, kambing, hingga domba dan rusa.
Hewan yang terkena PMK cenderung tidak nafsu makan dan lemas. Kemudian, ada pula hewan yang menjadi demam, muncul benjolan, dan memiliki selaput lendir di bagian mulut. Tingkat penularan PMK.
Adapun tingkat penularan PMK sangat tinggi, bahkan mencapai 90 hingga 100 persen. Walaupun begitu, Kementerian Kesehatan telah menegaskan bahwa PMK tidak akan menular ke manusia.
Kini, pemerintah telah menerapkan dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK. adapun hewan ternak di wilayah tersebut kini telah dikarantina.
Pemerintah juga telah menargetkan vaksin PMK agar rampung dalam 20 hari. "Karena imunitas virus ini seperti COVID-19, 14 hari. Dan itu 2 kali kita lakukan. Dan kita berharap sebelum 20 hari kita bisa usahakan sudah temukan vaksin yang kita buat sendiri untuk itu. Disinfektan juga sudah dilakukan dan disebar ke tempat yang ada penyebaran PMK," ucap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dikutip dari IDN Times.