Kawula Muda udah tau belum arti greenflation?
Saat debat cawapres kedua yang berlangsung semalam (21/1/2024), sempat diwarnai momen pertanyaan dengan menggunakan istilah asing untuk orang awam.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, yakni Gibran Rakabuming bertanya tentang inflasi hijau (greenflation) kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Pertanyaan tersebut disampaikan Gibran dalam sesi tanya jawab di sesi debat cawapres kedua itu.
"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran ke Mahfud.
Lantas apa yang dimaksud dengan greenflation?
Secara kata, Greenflation merupakan singkatan dari dua kata yakni green (hijau) dan inflation (inflasi).
Kemudian mengutip Kamus Cambridge, greenflation diartikan sebagai "kenaikan harga akibat peralihan menuju ekonomi hijau".
Sementara itu, dilansir dari situs Philonomist, greenflation adalah istilah yang mengacu pada kenaikan harga material dan energi, akibat transisi ke energi hijau.
Kenaikan harga terjadi lantaran perusahaan mengeluarkan anggaran lebih untuk melakukan transisi energi mengingat biaya penggunaan energi hijau dianggap masih lebih mahal dibandingkan fosil.
Oleh sebab itu, kenaikan harga tentu bisa mempengaruhi krisis tenaga kerja, mengingat perlu efisiensi anggaran yang dikeluarkan untuk penggunaan energi hijau.
Inflasi hijau ini sangat mungkin terjadi dalam jangka panjang, seiring dengan upaya negara di dunia, untuk memenuhi komitmen terhadap lingkungannya.
Perkembangan-perkembangan ini seakan menggambarkan sebuah paradoks penting dalam upaya melawan perubahan iklim: semakin cepat dan mendesak peralihan menuju perekonomian yang lebih ramah lingkungan, maka akan semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan dalam jangka pendek.
Selain itu, semakin banyaknya industri yang beralih ke teknologi rendah emisi, inflasi hijau diperkirakan akan memberikan tekanan pada harga berbagai produk selama masa transisi.